728x90 AdSpace

Latest News

Rabu, 06 Juli 2011

ORIENTALISME DAN OCCIDENTALISME

ORIENTALISME DAN OCCIDENTALISME
1. Pendahuluan
Demam orientalisme mulai merebak sejak Edward Said menerbitkan bukunya tentang Orientalisme (1978). Semula mereka mengganggap kegiatan Barat yang bersembunyi di balik aktivitas akademik ini hanya sebatas cultural studies. Kesadaran bangsa Timur akan dominasi Barat mulai muncul. Aktivitas yang semula akademik ini dalam perkembangannya ternyata dicemari oleh kepentingan- kepentingan politik dan kekuasaan.
Buku orientalisme memberi pemahaman tentang usaha Barat yang menuliskan Timur dan Barat dengan cara yang berbeda. Yang “Timur” adalah sesuatu hakekat yang harus diteliti, dipahami, diungkapkan bahkan dibentuk oleh yang “Barat’. Timur adalah misteri dan kebarbaran yang harus dibuat beradab, dengan cara menjadi Barat. Barat adalah sumber kebenaran dan kedamaian. Di dalam kebenaran berhak untuk diikuti semua manusia. Mereka harus tunduk dan patuh tanpa reserve. Buku ini menyadarkan kita untuk cermat dan waspada terhadap berita, analisis maupun deskripsi ilmiah, fiksi maupun film tentang Timur dari pandangan “orang luar”. Kacamata itu memberikan kepada kita cara pandang untuk awas bahwa dalam banyak hal “berita Barat” tentang “Timur” mempunyai kecenderungan untuk menjadikan “Timur” sebagai yang dilainkan atau dihilangkan suaranya.
2. Pengertian
Paling tidak ada tiga istilah yang berkaitan dengan orientalisme. Ketiga istilah itu adalah,
1. Orient. Orient berarti wilayah timur, bangsa Timur atau kebudayaan Timur. Kata ini berlawanan dengan istilah Occident yang artinya barat, bangsa Barat atau kebudayaan Barat.
2. Orientalist. Orientalis adalah pada sarjana atau ahli tentang ketimuran. Mereka ini mempelajari budaya ketimuran. Mereka terdiri dari filolog, sosiolog, antropolog, linguism saitist dan juga teolog. Awalnya adalah studi ilmiah yang bersifat obtektif dan akademis. Namun sulitnya tujuan mulia itu kemudian diboncengi dengan kepentingan yang tidak baik misalnya kapitalisme yang muaraya menjadi kolonialisme
3. Orientalism. Kata ini berasal dari kata Orient (timur) dan isme (paham). Jadi orientalisme adalah ideologi atau paham ketimuran. Dari pengertian itulah maka orientlisme mempunyai banyak pengertian
Orientalisme adalah gelombang pemikiran yg mencerminkan berbagai studi ketimuran yg islami. Yang dijadikan objek studi ini mencakup peradaban agama seni sastra bahasa dan kebudayaan. Gelombang pemikiran ini telah memberikan andil besar dalam membentuk persepsi Barat terhadap Islam dan dunia Islam. Caranya ialah dgn mengungkapkan kemunduran pola pikir dunia Islam dalam rangka pertarungan peradaban antara Timur dgn Barat .
3. Sejarah Berdiri dan Tokoh-tokohnya
Awal Kemunculannya Sunguh sulit menentukan secara pasti awal tumbuhnya Orientalisme. Sebagian sejarawan cenderung bahwa Orientalisme bermula dari zaman daulah islamiah di Andalusia. Sebagian lain mengatakan bahwa organisasi ini bermula ketika terjadi Perang Salib. Khusus tentang Orientalisme Ketuhanan keberadaannya sudah tampak secara resmi sejak dikeluarkannya keputusan Konsili Gereja Viena tahun 1312 M dgn memasukkan materi bahasa Arab ke berbagai Universitas di Eropa. Orientalisme muncul di Eropa pada penghujung abad 18 M. Pertama kali muncul di Inggris tahun 1779 M; di Prancis tahun 1799 dan dimasukkan ke dalam Kamus Akademi Prancis pada tahun 1838. Gerbert de Oraliac seorang pendeta Venezia pergi ke Andalusia. Di sana ia belajar kepada seorang profesor. Setelah kembali ia terpilih sebagai pendeta agung dgn gelar Silvester II . Dengan demikian ia adalah paus pertama dari Prancis. Tahun 1130 M kepala uskup Toledo menerjemahkan beberapa buku ilmiah Arab. Kemudian jejak ini diikuti oleh Gerard de Cremona dari Italia. Ia pergi ke Toledo dan menerjemahkan buku tidak kurang dari 87 judul di bidang filsafat kedokteran astronomi dan geologi. Di Prancis muncul Pierre le Venerable seorang pendeta Venezia dan kepala biarawan Cluny membentuk kelompok penerjemah utk mendapatkan pengetahuan objektif tentang Islam. Ia sendiri adl orang pertama yg menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Latin . Adapun penerjemahan kedalam bahasa Inggris dilakukan pertama kali oleh Robert of Ketton. Juan de Sevilla Yahudi yg masuk Kristen ini muncul pada pertengahan abad ke-12 dan menaruh perhatian pada bidang astronomi. Ia telah menyadur empat buah buku berbahasa Arab karya Abu Ma’syur al-Balkhi yg tugas penerjemahannya dibantu oleh Adelard. Roger Bacon dari Inggris menuntut ilmu di Oxford dan Paris dan meraih gelar doktor di bidang teologi. Ia menerjemahkan buku berbahasa Arab Mir’at al-Kimia tahun 1251 M. Orientalis-Orientalis yg Objektif Hardrian Roland adalah profesor bahasa-bahasa Timur pada universitas Utrecht Belanda. Ia menulis buku Muhammadanism dua jilid dalam bahasa Latin . Tetapi gereja-gereja Eropa memasukkan buku tersebut sebagai buku terlarang padahal tuisan-tulisannya objektif. Johann J. Reiske seorang orientalis Jerman pertama yg patut diingat dituduh zindik krn sikapnya yg positif terhadap Islam. Ia sangat berjasa dalam mengembangkan dan menampilkan Arabic Studies di Jerman. Silvestre de Sacy seorang orientalis yg menekuni sastra dan nahwu menghindar utk terlibat dalam pengkajian Islam. Ia juga sangat berjasa dalam menjadikan Paris sebagai pusat pengkajian Islam. Salah seorang yg pernah berhubungan dgn beliau adalah Syekh Rifa’ah Thanthawi. Thomas Arnold dari Inggris menulis buku yg berjudul Preaching in Islam telah diterjemahkan ke dalam bahasa Turki Urdu dan Arab. Gustac le Bon dikenal sebagai orientalis dan filosof materialis. Ia tidak pernah percaya kepada agama. Pada umumnya kajian dan buku-bukunya menyoroti peradaban Islam. Kajian-kajiannyalah yg menyebabkan orang-orang Barat tidak mempedulikan dan tidak menghargainya. Z. Honke adalah penulis yg karyanya dinila objektif krn menampilkan pengaruh peradaban Arab terhadap Barat. Matahari Arab Bersinar di Barat adalah di antara bukunya yg termasyhur. Jakck Burke Anne Marie Simmel Thomas Carlyle Renier Ginaut Dr. Granier dan Goethe adalah orientalis-orientalis yg tergolong moderat. Orientalis Fanatik Goldziher orientalis berdarah Yahudi penulis buku Sejarah Aliran-Aliran Tafsir dalam Islam adl tokoh Islamic Studies di Eropa. Ketokohan dan sekaligus kefanatikannya tidak dapat diingkari. J. Maynard orientalis Amerika yg sangat fanatik ini termasuk salah seorang anggota dewan redaksi majalah Islamic Studies. S.M. Zwemer orientalis dan zending Kristen adl pendiri majalah Islamic Memasung Akidah terbit tahun 1908 M dan Al-Islam yg merupakan kumpulan makalah yg disampaikan pada muktamar Kristenisasi II tahun 1911 M di Lucknow India. G. Von Grunebaum Yahudi berkebangsaan Jerman yg belajar di universitas-universitas Amerika. Ia menulis Upacara-Upacara Agama Muhammad yg terbit tahun 1951 M dan beberapa studi tentang sejarah kebudayaan Islam diterbitkan tahun 1854 M. A.J. Wensinck adl orientalis yg sangat memusuhi Islam. Bukunya yg berjudul Akidah Islam yg terbit tahun 1932 mengandung banyak kecaman terhadap Islam. K. Cragg orientalis Amerika yg sangat fanatik ini menulis buku Dakwah dan Menara Azan yg terbit tahun 1956 M. L. Massignon adl salah seorang zending Kristen berkebangsaan Prancis yg pernah menjadi penasihat pada Departemen Koloni Prancis Urusan Afrika Selatan. Bukunya yg terkenal ialah Hallaj Shufi yg Shahid dalam Islam terbit tahun 1922 M. D.B. Mac Donald berkebangsaan Amerika adl seorang orientalis dan zending Kristen yg terkenal fanatik. Ia menulis buku Perkembangan Ilmu Kalam Fikih dan Teori Undang-Undang Negara terbit pada tahun 1930 M dan Sikap Agama Terhadap Kehidupan Menurut Islam terbit tahun 1908 M. M. Green sekretaris dewan redaksi majalah Timur Tengah. D.S. Margoliouth orientalis Inggris yg sangat fanatik ini pernah menelorkan Thaha Husain dan Ahmad Amin dari sekolahnya. Buku-bukunya antara lain -Perkembangan Baru dalam Islam terbit tahun 1943 M. -Muhammad Menjelang Kelahiran Islam terbit tahun1905 M. -Universitas Islam terbit tahun 1912 M. A.J. Arberry juga orientalis Inggris yg sangat fanatik memusuhi Islam. Bukunya yg terkenal antara lain -Islam Dewasa ini terbit 1943 M. -Tashawwuf terbit 1950 M. Baron Carra de Vaux orientalis Prancis yg sangat fanatik memusuhi Islam dan termasuk tokoh penting dewan redaksi Ensiklopedia Islam. H.A.R. Gibb orientalis Inggris menulis buku Mohammedanizm terbit tahun 1947 M dan Aliran-Aliran Modern dalam Islam terbit 1947 M. R.A. Nicholson orientalis Inggris yg menolak kespiritualan Islam menganggap Islam sebagai agama materialistik dan tidak mengakui keluhuran manusia. Bukunya yg terkenal ialah Shufi-Shufi Islam tahun 1910 dan Sejarah Kesusastraan Arab tahun 1930 M. Henry Lammens orientalis fanatik menulis buku Al-Islam dan Tha’if. Ia juga termasuk dewan redaksi Ensiklopedia Islam. J. Schacht penulis buku Ushul Fikih Islam terkenal sebagai orientalis Jerman yg sangat fanatik memusuhi Islam. Blachere pernah bekerja pada Departemen Luar Negeri Prancis sebagai staf ahli utk urusan Arab dan umat Islam. Alfred Guillaume orientalis Inggris yg sangat fanatik memusuhi Islam penulis buku Al-Islam.
4. Pemikiran dan Doktrin-doktrinnya
A. Motivasi Orientalisme
1. Motivasi Agama Motivasi agamalah yg melatarbelakangi pertumbuhan orientalisme yg berlangsung begitu lama. Sasaran-sasaran gerakan orientalisme antara lain:
·         menumbuhkan keragu-raguan terhadap keyakinan umat atas kerasulan Muhammad saw. dan menganggap hadis Nabi sebagai perbuatan umat Islam selama tiga abad pertama;
·         menumbuhkan keraguan terhadap kebenaran Alquran dan memutarbalikannya;
·         memperkecil nilai fikih Islam dan menganggapnya sebagai adopsi dari hukum Romawi;
·         memojokkan bahasa Arab dan menjauhkannya dari ilmu pengetahuan yg semakin berkembang;
·         menampilkan Islam kepada sumber Yahudi dan Nasrani; dan
mengkristenkan umat Islam.
2. Motifasi Ekonomi dan Penjajahan Lembaga-lembaga keuangan perusahaan-perusahaan raksasa dan pihak pemerintah sendiri telah mengeluarkan biaya sangat besar utk para peneliti dalam rangka mengenal lebih jauh kondisi negara-negara Islam melalui laporan lengkap mereka. Penelitian tersebut sangat digalakkan terutama pada masa sebelum penjajahan Barat dalam abad ke-19 dan ke-20 M.
3. Motivasi Politik
·         Melemahkan semangat ukhuwah islamiah dan memecah-belah umat agar mudah dikuasai.
·         Menghidupkan bahasa Arab ‘amiyyah dan mengkaji adat istiadat yg berlaku.Para pegawai di negara-negara diarahkan utk mempelajari bahasa asing agar memahami seni dan agama penjajah tujuannya agar mereka mudah dipengaruhi dan dikuasai.
4. Motivasi Keilmuan Sebagian orientalis ada yg mengarahkan penelitian dan analisisnya semata-mata utk pengetahuan. Sebagian yg lain ada yg sampai kepada esensi Islam dan bahkan masuk Islam seperti Thomas Arnold yg telah mempunyai andil dalam menyadarkan kaum muslimin dgn bukunya The Preaching in Islam dan Dinet yg telah masuk Islam dan tinggal di Aljazair. Ia menulis buku Sinar Khusus Cahaya Islam. Ia meninggal di Prancis dan di kubur di Aljazair.
B. Karya Tulis Orientalis yg Penting
·         Sejarah Kesusastraan Arab Carl Brockelmann.
·         Ensiklopedia Islam cetakan pertama terbit dalam bahasa Inggris Prancis dan Jerman antara tahun 1913 - 1938 M. Cetakan berikatnya diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Prancis saja 1945 - 1977 M.
·         Mu’jam Mufahras li Alfazhi Al-Hadis sebuah kamus utk mencari lafaz-lafaz hadis. Mu’jam ini mencakup Kutub al-Sitta kumpulan hadis yg terhimpun dalam kitab yg enam ditambah dgn Musnad Darimi Muwaththa’ Imam Malik Musnad Imam Ahmad bin Hambal. Mu’jam ini terdiri atas tujuh jilid dan beredar sejak tahun 1936 M sampai sekarang.
C. Muktamar dan Organisasi
Pada tahun 1873 di Paris telah diselengggarakan Muktamar orientalis pertama. Setelah itu muktamar sejenis diselenggarakan berkali-kali. Hingga sekarang tidak kurang dari 30 kali muktamar tingkat internasional telah diselenggarakan belum lagi berupa diskusi seminar dan pertemuan-pertemuan yg bersifat regional seperti muktamar orientalis Jerman yg diselenggarakan di kota Dresden Jerman Barat tahun 1849 M. Sampai sekarang muktamar seperti itu masih tetap berlangsung. Dalam kegiatan itu hadir ratusan ilmuwan orientalis. Dalam muktamar Oxford misalnya telah hadir tidak kurang dari 900 ilmuwan dari 25 negara 80 universitas dan 69 lembaga ilmiah. Kegiatan itu ditunjuang oleh lembaga-lembaga orientalisme seperti lembaga Asiatik di Prancis yg didirikan tahun 1822 M. Lembaga Hak Milik Asia di Inggris didirikan tahun 1823 M; lembaga Orientalisme Amerika didirikan tahun 1842 M dan lembaga Orientalisme Jerman didirikan tahun 1845 M.
D. Majalah-Majalah Orientalis
Mereka memiliki majalah dan penerbitan dalam jumlah besar lbh dari 300 majalah dan bentuknya yg beraneka ragam dan dalam berbagai bahasa antara lain:
·         The Muslim World didirikan oleh Samuel Zwemer di Inggris. Ia menjadi ketua gerakan kristenisasi di Timur Tengah tahun 1911 M.
·         Mir Islama terbit di Petersburg tahun 1912 M tetapi majalah ini tidak berumur panjang. -Sumber Air Timur diterbitkan di Wina 1809 - 1818 M.
·         Islam terbit di Paris 1895 M. Pada tahun 1906 M majalah ini diubah menjadi majalah Islamic World yg diterbitkan oleh misi ilmiah Prancis di Maroko terakhir kemudian berubah lagi menjadi majalah Islamic Studies.
·         Tahun 1910 M di Jerman terbit sebuah majalah berbahasa Jerman Des Islam.
E. Orientalis Mengabdi Penjajah
Carl Heinrich Becker adl pendiri majalah Islam di Jerman. Ia melakukan kajian tentang Timur utk kepentingan penjajahan di Afrika. Barthold pendiri majalah The Muslim World Rusia melakukan peneliteian utk kepentingan Rusia di Asia Tengah. Snouck Horgronje dari Belanda pernah datang ke Mekah tahun 1884 dgn nama Abdul Ghaffar. Ia tinggal di Mekah selama kurang lbh setengah tahun. Kemudian kembali dgn membawa sejumlah laporan utk kepentingan penjajahan di dunia Islam bagian Timur. Sebelumnya ia pernah tinggal di Indonesia selama 17 tahun. Lembaga bahasa-bahasa Timur di Prancis didirikan tahun 1885 M bertugas sebagai pengumpul data dan informasi tentang negara-negara Timur utk memudahkan penjajah menancapkan kukunya di kawasan-kawasan tersebut.
F. Ide-Ide Orientalisme yg Sangat Berbahaya
George Sale dalam kata pengantar terjemahan Alqurannya menyatakan bahwa Alquran adalah produk dan karangan Muhammad ini kata dia tidak dapat dibentah. Richard Bell menganggap Muhammad dalam menyusun Alquran telah mengambil sumber Yahudi khususnya Perjanjian Lama dan sumber Nasrani. Reinhart Dozy menganggap bahwa Alquran mengandung selera sangat buruk di dalamnya tidak ada yg baru kecuali sedikit. Selain gaya bahasanya yg tidak menarik kalimat-kalimatnya terlalu panjang dan membosankan. Menteri urusan koloni di Inggris di dalam salah satu isi laporannya yg disampaikan kepada kepala pemerintahan pada 9 Januari 1938 menyatakan “Kami telah mengambil pelajaran dari perang ternyata persatuan Islam adl sangat berbahaya. Ini harus diperangi oleh Kerajaan. Bukan hanya kerajaan yg merasakan demikian tetapi juga Prancis. Kami sangat bahagia krn khilafah islamiyyah telah hilang dari peredaran. Saya berharap semoga tidak akan muncul kembali.” Saledon Amous berkata “Ajaran Muhammad hanyalah merupakan perundang-undangan Romawi bagi sebuah kerajaan Timur terutama dalam soal politik dan peraturan hak milik.” Ia berkata lbh lanjut “Perundang-undangan Muhammad tidak lain hanyalah perundang-undangan justinianus yg berbaju Arab.” Filosof Prancis Ernest Renan berkata “Filsafat Arab adl filsafat Yunani yg ditulis dgn huruf Arab.” Sedangkan Louis Massignon tokoh perusak ini menganjurkan agar bahasa Arab ditulis dngan huruf latin dan menggunakan bahasa ‘Amiyyah.
5. Orientalisme dan Occidentalisme
Occidentalism
n 1: the scholarly knowledge of Western cultures and languages and people
[pengetahuan ilmiah dari Kultur Barat; bahasa dan orang-orang]
2: the quality or customs or mannerisms characteristic of Western civilizations
[kualitas atau kebiasaan atau cara yang berkarakter dari Peradaban Barat]
Orang Barat mencitrakan timur sebagai under developed, uncivilized (tak berbudaya), the third world, ketinggalan teknologi, kurang disiplin, tidak tepat waktu, bahasanya sloopy (tak teratur), dikuasai mitos- mitos dan tidak mengerti posisi. Sementara karakteristik orang barat yang mengambil dari Yunani lebih percaya kepada fakta dan data yang rasional yang dengan itu dapat membebaskan manusia dari belenggu mitologi, klenik, legenda menjadi sekuler. Mereka adalah superior, maju dan disiplin.
Orientalisme adalah sebuah bentuk hemegomi Barat atas dunia Timur dengan membentuk opini dunia akan dikotomi Barat yang rasional, progress (maju), human, dan superior, sedangkan Timur dianggap memiliki identitas sebaliknya, yaitu sesat, irasional, terbelakang dan inferior. Kemudian abstraksi dan terorisasi tentang Timur lebih banyak didasarkan pada teks- teks klasik (textual study), sedangkan perkembangan masyarakat tidak dicermati secara lebih teliti. Dunia Timur dianggap begitu lestari (tidak berubah) uniform dan tidak sanggup mendefinisikan dirinya, dan yang lebih krusial lagi adalah tidak mengakui atau meragukan kesahihan sains yang berkembang dari teks agama.
Dari sini kelihatan bahwa orientalisme menciptakan perbedaan epistimologi dan ontologis antara Timur dan Barat yang mengabadikan stereotip- stereotip yang berwujud biner : maju barbar, berkembang primitif, unggul rendah, superior inferior dan seterusnya yang ujung- unjungnya adalah pengkutuban berupa “diri” dan “yang lain”.
Persoalan pertama berkenaan dengan orientalisme dan oksidentalisme ialah istilah dan pengertian orient dan oksiden itu sendiri; Barat dan Timur sesungguhnya tidak mempunyai realita obyektif, kecuali jika dibatasi sebagai cara pengenalan arah angin yang nisbi (sebab sesuatu ada di barat dan atau di timur, dengan sendirinya, tergantung kepada kedudukan orang yang memandangnya). Dan dalam bahasa Arab, kata- kata syarg untuk timur semata berarti terbit, dan kata- kata gharb untuk barat berarti terbenam. Karena itu untuk timur juga digunakan kata- kata masyriq (tempat terbit [matahari]), dan untuk barat digunakan kata- kata maghrib (tempat terbenam [matahari]). Padahal hal ini semuanya adalah nisbi belaka, tidak mutlak.
Dalam istilah orientalisme dan oksidentalisme terkandung pengertian timur dan Barat sebagai konsep geo- kultural dan geo- politik. Jika kita amati sejarah berbagai bangsa, atau bahkan pandangan kultural dan politik mereka sampai sekarang, kita akan temukan jenis- jenis konsep geo- kultural dan geo- politik yang sepadan dengan kezaliman kontemporer di Eropa dan Amerika (mungkin juga masih ada pada orang- orang Australia dan Selandia Baru) untuk mengenali diri mereka sebagai Barat dan lainnya Timur. Orang Jawa, misalnya, membagi manusia, khususnya di Asia Tenggara ini, menjadi Jawa dan Sabrang, dengan konotasinya sendiri. Orang Cina terkenal sekali dengan pandangan mereka tentang Negeri Tengah (Tiongkok) dan Orang Tengah (Tionghoa) dengan klaim kuat atas sentralitas negeri dan bangsa mereka, sementara orang lain, dengan sendirinya, bagi mereka adalah orang pinggiran atau perifeferal , juga dengan segala konotasinya.
Orang Arab, khususnya penduduk Makkah pada masa sebelum Islam, mempunyai konsep geo- kultural yang sedikit banyak sepadan dengan yang lain. Mereka dahulu, seperti banyak bangsa- bangsa Timur- Tengah, menganut keagamaan pemujaan (dewa) Matahari, yang disebut Symas. Mereka menyembahnya saat “dewa” itu menampakkan diri, yaitu saat matahari itu terbit di timur. Dalam posisi itu serta merta mereka melihat diri mereka di pusat jagad, dengan negeri- negeri di sebelah kiri dan kanan mereka, yang masing- masing di sebelah utara dan selatan. Mereka sebut negeri utara itu “Syam” (kiri), meliputi seluruh wilayah Jazirah Arabia sebelah selatan. Dengan sendirinya kota Makkah, yang juga disebut sebagai Umm-ul-Qura (Ibu negeri, Metropilis) adalah pusat semuanya itu. Pandangan geo- kultural orang Arab Mekkah itu bertahan sampai sekarang, dan nama- nama negeri Syam dan Yaman juga bertahan tanpa rasa keberatan.
Orientalisme adalah konstruksi historis terhadap masyarakat dan budaya timur sebagai “sesuatu yang asing”, sengkali bahkan di lihat sebagai jenis alien atau obyek yang indah dan eksotik. Orientalisme tidak tepat juga disamakan dengan realisme yang kasar dan brutal. Lebih tepat jika ia dipahami sebagai wacana yang memperlihatkan sense perbedaan yang fundamental antara “kami orang barat” dan “mereka orang timur” . Oriantalisme adalah penguasaan yang sifatnya hegemonis.
Catatan: Meski demikian orang-orang orientalis cukup berjasa dalam menggali buku-buku warisan Islam dan disebarkannya setelah ditahqiq dan disistematikkan. Banyak di antara mereka yg memiliki metodologi ilmiah dan ketelitian dalam mentahqiq menyaring dan menelusuri persoalan. Orang yg jernih pemikirannya dan objektif di dalam menilai Islam kebanyakan mereka justru memeluk Islam. Kini perkembangan orang-orang Barat dalam memeluk Islam semakin kuat. Dengan demikian meskipun di satu sisi pemikiran para orientalis itu mengacaukan bagi umat Islam tetapi di sisi lain karya-karyanya mengembangbiakkan penganut Islam di sarangnya sendiri. Orang yg berpikiran rasional akan meneliti lbh jauh tentang tulisan yg bersifat tidak rasional. Dari sinilah para intelektual Barat banyak yg mengkaji tentang Islam. Akhirnya melihat betapa tingginya nilai yg terkandung di dalam Alquran mereka banyak yg masuk Islam. Seorang muslim hendaknya kritis dalam menelaah karya-kerja mereka seraya berhati-hati terhadap hal-hal yg merusak dan menyimpang. Bagi para pelajar yg masih pemula dalam memahami Islam diharapkan utk tidak membaca buku-buku karya mereka krn akan membahayakannya. Orang yg dalam taraf belajar biasanya fanatik kepada apa yg telah dibacanya apalagi melihat buku yg dibacanya tebal dan ditulis oleh seorang pakar. Oleh krn belum memiliki daya pikir utk menilai suatu bacaan seorang pelajar akan mempercayai hasil bacaannya tanpa mengkaji lbh jauh. Seorang muslim harus membuang yg salah atau membongkar kesalahannya kemudian dilakukan penolakan. “Hikmah adl barang hilang milik kaum muslimin. Di mana saja ia ditemukan kaum muslimin berhak memilikinya.” Akar Pemikiran dan Sifat Idiologinya Sebenarnya orientalisme adl akibat gesekan yg terjadi antara Timur dan Barat pada masa Perang Salib melalui delegasi-delegasi resmi ataupun melalui perjalanan-perjalanan. Pendorong utamanya adl teologi Nasrani yg berambisi menghancurkan Islam dari dalam dgn cara tipu daya dan kecurangan. Pada masa-masa terakhir ini orientalisme bagaimanapun juga mulai tampak melepaskan diri dari belenggu tersebut dan beralih mendekati semangat ilmiah. Penyebaran dan Kawasan Pengaruhnya Barat merupakan arena gerakan kaum orientalis. Mereka terdiri atas orang-orang Jerman Inggris Prancis Belanda dan Hongaria. Mereka sebagian muncul di Italia dan Spanyol. Sekarang Amerika merupakan pusat orientalisme dan pengkajian Islam. Pemerintah lembaga-lembaga ekonomi yayasan dan bahkan gereja tidak segan-segan menguras dana keuangan dan dukungan. Mereka juga menyediakan fasilitas utk pengkajian keislaman di universitas-universitas sampai jumlah orientalis menjadi ribuan orang. Gerakan orientalisme diciptakan utk mengabdi kepada gerakan Kristenisasi dan penjajahan. Terkahir gerakan ini dimanfaatkan kaum Yahudi dan Zionisme utk kepentingannya dalam rangka melumpuhkan Timur dan menancapkan dominasinya baik langung maupun tidak langsung.

Sumber:
-Diadaptasi dari Gerakan Keagamaan dan Pemikiran; Akar Idiologis dan Penyebarannya WAMY Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
- Nur Fauzan Ahmad. 2007. Orientalism (A Short Note). Nusa Vol. 2 No. 2/ September 2007 ( ).
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: ORIENTALISME DAN OCCIDENTALISME Description: Rating: 5 Reviewed By: Unknown
Scroll to Top