728x90 AdSpace

Latest News

Jumat, 08 Juli 2011

Gembira Sambut Ramadhan, Demi Menggapai Ampunan-Nya

Ramadhan yang dinanti-nanti sebentar lagi datang nih... Bulan yang dirindukan oleh orang-orang yang beriman ini akan hadir dan pantas banget kalo menyambutnya dengan penuh gembira. Bukan dengan nyundut petasan-apalagi ngelempar bom molotov ke tiap rumah-tapi kita sambut dengan doa-doa, berharap kita bisa full mengisinya dengan amalan shalih. Kita sambut dengan hati yang ikhlas dan penuh sanjungan kepada Allah Swt. yang Maha Memberi.
Jangan sia-siakan puasamu
Kayaknya kamu semua udah pada tahu dong kalo puasa Ramadhan itu wajib hukumnya. Kalo ada yang belum tahu, waduh kasihan banget tuh. Tapi insya Allah semuanya udah paham ya? Sebab Allah Swt. berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS al-Baqarah [2]: 183)
Nah, ngomongin soal puasa, sepertinya semua orang udah ngeh bahwa yang namanya puasa itu adalah aktivitas fisik kita. Kudu kuat nahan lapar dan haus dari mulai shubuh sampe waktu maghrib. Selama kurang lebih 12 jam organ tubuh tertentu kita di-off-kan dari aktivitas mengolah makanan.
Kalo hari biasa mulut kita nggak henti-hentinya ngegares makanan, di bulan Ramadhan pere dulu di siang hari. Sekaligus memberi kesempatan kepada lambung kita untuk ?istirahat’.
Insya Allah deh, kalo aktivitas nahan lapar dan nahan haus hampir bisa dilakukan setiap orang, termasuk anak kecil sekalipun. Bener, wong mahasiswa yang demo, ada juga lho yang nekat “mogok makan”. Itu artinya secara fisik bisa kuat. Anak kecil aja, banyak yang udah mulai ikutan puasa. Malah hari biasa aja mereka bisa tahan untuk tidak makan kalo udah asyik dengan teman mainnya. Apalagi kalo udah lengket dengan video gim, dijamin bisa lupa segalanya. Jangan heran kalo ortu kamu misuh-misuh kesel karena adikmu ogah makan. Karena pikiran adikmu (atau malah kamu juga? He..he..) tertuju kepada level demi level, lengkap dengan ketegangan yang ada dalam permainan di video gim itu. Jadi intinya, secara fisik banyak di antara kita yang sanggup menahan rasa lapar dan haus. Kuat deh. Apalagi cuma seharian.
Tapi jangan salah lho, puasa juga sebetulnya bisa dijadikan sarana untuk menambah kuantitas amal kita, sekaligus memperbaiki kualitas amal kita. Jadi, kalo kamu kuat nahan lapar, belum tentu juga kuat nahan godaan hawa nafsu kamu untuk ngomongin orang, untuk ngejailin orang, dan untuk berbuat maksiat lainnya. Insya Allah kita percaya deh sama kamu kalo kamu bisa menahan mulut kamu untuk tidak makan dan minum selama puasa, tapi kita khawatir kalo mulut kamu juga bisa puasa dari ghibah dan berbohong.
Emang sih, puasa kamu kagak batal kalo berbohong, tapi itu bisa mengurangi pahala puasa kamu. Sayang kan, udah capek-cepak, eh, cuma dapet lapar dan dahaga aja. Rasulullah saw. bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)
Jadi sayang banget kalo puasa fisik nggak dibarengi juga dengan puasa’ dari perbuatan yang maksiat. Sungguh rugi pula kalo berlalu begitu saja tanpa ada aktivitas amal shaleh yang kita lakukan. Sebab, saat Ramadhan Allah memberikan “bonus” yang besar dalam ibadah.
Jadi, jangan sia-siakan deh puasamu. Sayang banget. Apalagi belum tentu tahun depan kita ketemu lagi Ramadhan. Yuk, kita manfaatkan kesempatan ini. Jangan sampe lepas begitu saja. Puasa fisik wajib, tapi menjaga agar puasa ini nggak sia-sia juga wajib. Mulai sekarang, kita isi Ramadhan dengan kegiatan yang bernilai pahala di sisi Allah. Setuju kan? Siap…siap, siap..siap. Gitu dong!
10 Langkah Sambut Ramadhan
1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.
 2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5 . Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.
9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Jangan nodai Ramadhan
Banyak banget yang bilang kalo bulan Ramadhan itu adalah bulan suci jadi kita kudu menghormati. Mereka yang biasanya suka pake baju kurang kain, jadi alim berbaju panjang pas Ramadhan. Kamu yang biasanya hot kalo pacaran jadi agak kaleman. Pun mereka yang biasanya suka korupsi jadi brenti sementara. Wah, itu namanya pembodohan. Sebab, yang namanya umbar aurat, pacarannya hot atau nggak, korupsi biar dikit or banyak, sekali haram tetap haram. Nggak peduli di bulan Ramadhan or di bulan lain.
Jadilah bulan Ramadhan ini menjadi ajang ganti kulit bagi mereka yang nggak punya pendirian. Kerudung jadi rajin nempel di kepala yang biasanya suka berpakaian sexi. Apalagi didukung oleh artis pujaan yang mencontohkan demikian. Bukannya su’udzon, tapi fakta hehe.
Bahkan beberapa stasiun radio menyiapkan sebuah acara bertajuk ‘Ramadhan khusyuk asmara syahdu’. Walah! Dari judulnya aja kamu pasti sudah bisa ngebayangin jalannya acara. Kamu-kamu yang notabene masih remaja berebut telepon ke stasiun radio itu untuk berbagi cerita tentang bagaimana kamu menjalani ibadah di bulan Ramadhan tapi aktivitas pacaran kamu juga semakin hot. Misal, ketika tarawih janjian berangkat bareng dengan pacar, atau ketika ikutan kuliah shubuh bareng mama eh, ternyata malah dapat gebetan baru.
Belum lagi para ibu-ibu kita yang juga biasanya jadi suka sok sibuk menyambut Ramadhan. Persediaan makanan yang jadi berlimpah, ditumpuk di rumah hingga masak makanan yang seakan menjadi ‘wajib’ menjelang Ramadhan untuk dibagikan ke para tetangga. Tak ada yang salah sih, tapi jangan lupa Ramadhan bukan hanya sekadar itu.
Jadikan Ramadhan-mu berarti
Sungguh sobat, kamu bakal nyesel seumur-umur kalo Ramadhan tahun ini nggak dimanfaatin sebaik-baiknya. Belum tentu kamu masih bisa bersua lagi dengan Ramadhan tahun berikutnya. Biar kamu nggak salah langkah, ini ada tips-tips sederhana buat kamu:
Pertama, niatkan ibadahmu karena Allah semata. Yang semula punya niat puasa supaya nyenengin ortu, buang pikiran itu sejauh-sejauhnya. Karena kamu nggak bakal dapat nilai apa pun di sisi Allah kecuali lapar dan haus aja. Rugi banget dong. Lagipula kalo niat puasamu karena apa-apa selain untuk Allah, kamu bakal mudah tergoda. Pulang sekolah di siang bolong ketemu abang jual es, udah kepikiran aja untuk mengabatalin. (hayo…ngaku. Sori bukan nuduh). Belum lagi waktu tarawih. Kalo niat kamu gak murni untuk meraih ridho Allah, kamu bakal males berangkat ke masjid kalo si doi nggak ada. Udah capek jalan jauh-jauh ke masjid eh, tanpa pahala pula.
Kedua, perbanyak tilawah Quran. Selain pahala yang berlipat-lipat ganda di bulan suci ini, banyak baca al-Quran bikin hati dan pikiran kamu tentram. Nggak melulu nungguin waktu berbuka yang terasa lama. Apalagi melulu ke doi karena jadwal apel terhadang sholat tarawih. Udah deh…niatkan sejak Ramadhan ini adalah ajang kamu mengendalikan hawa nafsu dan syahwatmu. Pacaran mah cuma ajang mancing-mancing kamu mendekati zina. Naudzubillah.
Ketiga, perbanyak sodaqoh dan amal sholih lain. Uang jajanmu yang praktis utuh karena puasa, bisa kamu gunakan untuk memberi sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan. Bukannya berkurang, harta yang kamu belanjakan di jalan Allah ini bakal kamu petik hasilnya yang berlipat-lipat kali di akhirat kelak. Uang seribu yang cuma buat segelas es, bisa jadi satu kolam es di surga kelak untuk kamu minum sepuasnya. Insya Allah.
Keempat, tinggalkan dusta dan berbuat buruk. Diriwayatkan dari Abu Hurayrah r.a.: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan dusta dan berbuat buruk pada Ramadhan, Allah tidak butuh kepada usahanya meninggalkan makan dan minum.” (HR Bukhari). Apa sih yang buruk itu? Semua hal yang nggak dibolehin sama syara’ (hukum Allah) maka itu adalah buruk. Mulai dari berbohong, korupsi, pamer aurat, hingga aktivitas mendekati zina alias pacaran adalah nggak boleh. Hehe, ke sini lagi dah. Semua hal buruk itu nggak boleh dilakukan di bulan Ramadhan. Eits…bukan berarti yang nggak boleh di bulan Ramadhan, berarti di bulan lainnya jadi boleh loh. Ati-ati dengan jebakan ini.
Kelima, ini yang pasti, tingkatkan pemahamanmu tentang Islam. Amal tanpa ilmu buta dan ilmu tanpa amal sia-sia. Jangan mau jadi remaja muslim yang bodoh. Ilmu Islam sedemikian luasnya, kamu tinggal pilih. Otomatis kamu bakal pilih belajar Islam yang bisa buat kamu jadi remaja oke dong. Ibadah bagus, wawasan luas, amal segudang. Jangan mau jadi tipe Si Boy. Sholat oke maksiat jalan terus. Intinya, kita harus punya iman, ilmu, dan amal. Tingkatin yuk!
Finally… Jangan mau hanya mendapat lapar dan dahaga saja. Raihlah ampunan Allah yang seluas langit dan bumi itu. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan, sobat. Selamat berjuang di bulan Ramadhan ini untuk mendapat predikat muttaqin, orang yang bertakwa. Sambut Ramadhan, jemput ampunan.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Gembira Sambut Ramadhan, Demi Menggapai Ampunan-Nya Description: Rating: 5 Reviewed By: Unknown
Scroll to Top