PENDAHULUAN
Banyak pembaca Injil yang merasa bingung bahkan ragu-ragu jika mereka memikirkan arti beberapa hikayatatau mengadakan perbandingan antara versi-versi yangbermacam-macam mengenai suatu kejadian yang diceritakandalam beberapa Injil. Hal tersebut adalah suatukonstatasi yang diberikan oleh R.P. Rouguet dalambukunya: Pembimbing kepada Injil (Initiation al'Evangile) cetakan Seuil 1973. Dengan pengalamannyaselama beberapa tahun sebagai redaktur suatu mingguanKatolik yang ditugaskan untuk menjawab pembaca-pembacayang mendapatkan kesulitan memahami teks Injil, R.P.Rouguet dapat mengukur pentingnya kebingungan parapembaca. Ia merasakan bahwa permintaan penjelasan daripara pembaca yang datang dari lapisan masyarakat dankebudayaan orang bermacam-macam adalah mengenai teksyang kabur, yang tak dapat dimengerti, yangkontradiksi, absurd dan memalukan. Tidak ada syak lagibahwa membaca teks Injil seluruhnya dapat membingungkanumat Kristen.
Dalam edisi-edisi Bibel yang disediakan untuk awam,biasanya terdapat kata pengantar yang menyajikanbeberapa uraian dengan tujuan untuk meyakinkan parapembaca bahwa Injil tidak menimbulkan persoalanmengenai personnya, penulis-penulis fasal-fasalnya,keaslian teksnya dan kebenaran isinya, padahal banyakpengarang-pengarang yang tak terkenal, dan banyak pulaketerangan yang memberi kesan benar dan pasti padahalhanya merupakan hipotesa; di antaraketerangan-keterangan tersebut ada yang mengatakanbahwa pengarang Injil tertentu menyaksikankejadian-kejadian yang diriwayatkannya padahalbuku-buku para ahli mengatakan sebaliknya. Perbedaanwaktu antara hidupnya Nabi Isa dengan timbulnyaInjil-Injil dilukiskan sangat singkat. Ada usaha untukmeyakinkan orang banyak, bahwa hanya ada satu naskahsemenjak tradisi lisan, padahal perubahan-perubahanteks telah dibuktikan oleh para ahli. Memang ada yangmembicarakan kesulitan penafsiran, tetapi orang itutergelincir dalam kontradiksi-kontradiksi yangmenyolok. Dalam kamus kecil yang disusun di akhir edisiBibel tersebut, yaitu kamus yang dimaksudkan untukmenambah kata-kata pendahuluan yang meyakinkan tadi,sering terdapat bahwa kekeliruan, kontradiksi ataukesalahan-kesalahan yang besar dihilangkan atau ditutupdengan alasan apologetik yang lihai. Keadaan semacamitu adalah menyedihkan karena menunjukkan sifat yangmenyesatkan[1]
NASHRANI
I. Sejarah Nasrani
Agama Kristen yang kita lihat pada masa sekarang ini tersebar luas di negara-negarea Barat dan lain-lainnya, berasal dari pengajaran Nabi Isa a.s yang telah dirobah demikian jauhnya dari pokoknya yang asli oleh penganut-penganutnya sendiri. Nabi Isa a.s lahir dalam kalangan bangsa Yahudi. Beliau putra dari seorang wanita termasyhur kesuciannya yaitu Siti Maryam binti Imran. Beliau lahir dalam keadaan tidak berbapa. Nabi Isa mempunyai saudara yang juga menjadi seorang nabi, yaitu Nabi Yahya a.s. Nabi Yahya merupakan sepupu dari Siti Maryam, ibu dari Nabi Isa a.s.
Menurut pandangan Islam. Nabi Isa itu hanyalah sebagai rasul yang diutus oleh Tuhan untuk mengokohkan sendi-sendi ketauhidan Bani Israil dan memperbaiki akhlaq mereka. Orang Nasrani punya pandangan berbeda dengan Islam. Yesus bukanlah manusia biasa, tetapi beliau adalah putera Tuhan dan sebagai Tuhan. Orang-orang Yahudi mempunyai pandangan lain lagi, mereka memandang Nabi Isa a.s anak zina sebagai penyelewengan Maryam dengan laki-laki yang bukan suaminya.[2]
Disebutkan dalam Injil Barnabas, ketika Nabi Isa a.s mencapai usia 30 tahun, beliau naik ke bukit Zaitun besama ibundanya untuk memetik buah zaitun. Pada waktu siang hari, dikala beliau sedang mengerjakan sembahyang, datanglah iringan malaikat yang sangat banyak jumlahnya untuk menyampaikan wahyu Tuhan kepada beliau berupa kitab (Injil) yang berkilauan bagaikan kaca. Nabi Isa a.s telah memahami semua kejadian itu, baik yang diperbuat Tuhan maupun yang dikehendakiNya. Setelah beliau memahami bahwa dirinya diangkat oleh Tuhan menjadi Rasul untuk Bani Israil, beliau memberitahukan peristiwa itu kepada ibunya. Ibunya tidak merasa ragu dan bimbang terhadap segala kejadian yang terjadi pada diri puteranya itu, sebab sebelumnya beliau telah diberitahukan oleh malaikat Jibril.
Setelah kejadian tersebut, beliau mohon diri kepada ibunya untuk menjalankan tugas kerasulannya dan pergi ke Yerussalem. Di perjalanan menuju Palestina, beliau bertemu dengan orang yang sakit dan beliau menyembuhkan penyakit yang dideritanya itu. Kemudian orang tersebut berteriak-teriak, “Datanglah kemari wahai Israil, dan terimalah Nabi yang telah diutusoleh Allah kepadamu”. Sejak peristiwa itu, maka pengikut Nabi Isa a.s semakin banyak dan turut serta dalam perjalanan menuju Yerussalem. Berita-berita tentang mu’jizat Nabi Isa a.s tersiar luas sampai ke seluruh masyarakat Yerussalem, bahkan tersebar luas sampai keluar daerah itu. Sehingga makin banyaklah oarang yang mengikrarkan dirinya untuk menjadi pengikut Nabi Isa a.s dan mempercayai bahwa beliau itu seorang Nabi dan Rasul yang membawa ajaran Tuhan tentang kebenaran.
Setelah Nabi Isa melihat pengikutnya sangat banyak, maka beliau mencari pembantu sebagai asisten untuk mengajarkan syariat Allah yang dibawanya kepada masyarakat. Dengan penuh harapan supaya pembantu-pembantu beliau itu dapat menyampaikan ajaran-ajaran beliau kepada masyarakat dengan baik, maka beliau memilih 12 orang muridnya yang dipandang cakap untuk menyampaikan ajaran-ajaran beliau kepada masyarakat. Dua belas murid yang dijadikan pembantu beliau itu adalah:
1. Peterus
2. Andreas
3. Tomas
4. Matteus
5. Yahya
6. Yakub
7. Tadius
8. Yudas
9. Bartolomrus
10. Pilipus
11. Yakub
12. Yudas Iskariat
Kedua belas pembantu Nabi Isa a.s ini diberi gelaran Rasul oleh kaum nasrani. Mengapa pembantu-pembantu Nabi Isa a.s ini diberi gelar Rasul oleh kaum nasrani? Karena mereka mempunyai kepercayaan, bahwa Nabi Isa a.s sebagai Tuhan. Dengan demikian, kedua belas pembantu Nabi Isa a.s tadi dipandang sebagai Rasul dari Tuhan Yesus.
Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga, rasul-rasul mulai menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban kekejaman kekaisaran Romawi dengan menjadi martir, yaitu rela disiksa maupun dihukum mati demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah Ignatius dari Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka, di masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.
Pada awal perkembanganya agama nasrani banyak mendapat tekanan dari pemerintah karena agama ini dianggap menyalahi kepercayaan setempat yang punya banyak dewa atau disebut polytheisme sedangkan agama nasrani lebih menjurus ke monotheisme tetapi pada perkembangan selanjutnya ajaran agama nasrani mampu berkembang cukup pesat pada golongan masyarakat bawah yang pada perkembangan selanjutnya para penguasa juga memulai memeluk agama ini. Ini tidak lain juga merupakan imbas dari kekacauan yang terjadi di kekaisaran Roma yang memicu tumbuhnya keinginan untuk memilih agama yang lebih baik dari agama yang dianut mereka sebelumnya sebagai pegangan hidup. Masyarakat Romawi sudah tidak percaya lagi pada dewa yang mereka sembah karena mereka sudah punya anggapan bahwa dewa-dewa tersebut tidak mampu menyelesaikan persoalan mereka.
Pada awal abad 4 M, Kaisar Roma yang bernama Konstatin memeluk agama nasrani dan melegalkan masyarakatnya untuk menganut agama nasrani. Dia melakukan hal itu karena saat bertempur dia melihat di angkasa salib dengan tulisan (dengan tanda ini engkau akan menang). Dan hal itu membuat ia yakin bahwa agama nasrani adalah agama yang benar. Pada saat itulah agama nasrani berkembang pesat tetapi sudah kehilangan bentuk aslinya.
Kini justru Romawi lah yang mempengaruhi agama tersebut. Pengaruh tersebut adalah adanya suatu organisasi yang memicu munculnya susunan organisasi gereja, dengan posisi tertinggi yaitu Paus. Gereja menjelma menjadi suatu negara tersendiri, dengan istana Paus di Vatikan yang menjadi pusat agama nasrani. Segala kekuasaan dalam gereja berasal dari pusat yang menjadikan Paus menjadi pemimpin tertinggi gereja yang tidak hanya mengurus masalah kerohanian saja tetapi juga sudah lebih ke politik. Suatu jemaat nasrani mengangkat seorang presbyter (biskop). Kemudian untuk kota diangkat seorang patriarch sehingga pada 400 M patriarch-patriarch tersebut mengakui kekuasaan Vatikan dan tunduk terhadap Paus, sementara imam-imam gereja dalam suatu muktamar gereja menetapkan ajaran agama nasrani hingga kepada hal-hal yang kecil dan khusus. Pada perkembangan selanjutnya dibentuk suatu hierarki gereja yang kokoh dengan Roma sebagai pusatnya. Dimana di pucuk pimpinan ada Paus dibawahnya dan ada kardinal, kemudian biskop pertama (aarts bisschop), diikuti oleh biskop, pastur dan (apellon) masing-masing bertanggung jawab pada orang yang ada diatasnya. Dalam organisasi gereja tersebut terlihat benar tradisi pemerintahan Romawi sebagai pengaruhnya.
Perkembangan agama Kristen yang begitu pesat ternyata menimbulkan banyak masalah baru, diantaranya yaitu banyak orang yang masuk Kristen hanya untuk menanamkan pengaruh di komunitas-komunitas Kristen tersebut, sehingga banyak orang yang masuk Kristen hanya ikut-ikutan saja tidak berdasarkan hati nurani. Melihat gejala sosial tersebut para pemeluk agama Kristen yang puritan sangat prihatin sehingga mereka mengundurkan diri dari dunia ramai dan menyepi ditempat-tempat seperti hutan, gunung, dan padang pasir sebagai pertapa. Hidup para pertapa itu serba sulit, namun mereka punya pengikut yang banyak, bahkan beberapa diantara mereka melakukan askekitisme yang cukup ekstrim. Diantara para pertapa yang terkenal itu adalah Santo Anthonius dari Mesir, dan Santo Simean Stylitus.
Namun cara hidup diatas dipandang oleh orang kebanyakan sebagai hal yang terlalu sulit untuk dilakukan sehingga pada perkembangan selanjutnya muncul gaya pertapaan baru yang diperkenalkan oleh Santo Pachomius. Cara baru ini adalah tetap bertapa dan menyendiri tetapi masih diharuskan untuk bekerja, dan berdoa dan membanca injil bersama-sama dengan sesama pertapa. Ini disebabkan karena dorongan alamiah seorang manusia untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan manusia lain. Tidak heran bila banyak pemeluk agama Kristen yang menerima ajaran ini dan beribu-ribu orang di Mesir hulu mengikuti tata cara Pachomius ini. Tetapi pada perkembangan selanjutnya muncul lagi revolusi sistem pertapaan tapi sistem ini lebih mirip atau lebih baik disebut sistem kebiaraan. Pencetus cara baru ini adalah Santo Dasil yang menyebutkan bahwa seorang pertapa seharusnya orang yang hidup dilingkungan keagamaan, hidup bersama dalam suatu lingkungan peribadatan dilakukan juga bimbingan terhadap pembacaan Injil. Dengan cara ini muncul biara-biara yang fungsinya sebagai tempat peribadatan umat Nasrani.[3]
Umat Nasrani sendiri memiliki seorang rasul yang bernama Yohannes yang meninggal sekitar tahun 101, dan dengan kematiannya ini menandai bahwa telah berakhir zaman apostolik(zaman rasul-rasul) kemudian muncul bapa-bapa apolistik yang dianggap menerima perintah khusus dari para rasul. Diantara para bapa apolistik itu yang sangat terkenal adalah St Clement, St Ignatius dan St Polycarpus. Setelah zaman para bapa apostolik, munculah para bapa gereja. Biasanya mereka adalah orang berwatak mulia dan berdisiplin tinggi. Karya-karya mereka lazim disebut patristik yang sangat berpengaruh pada Eropa abad pertengahan dan modern. Beberapa bapa gereja tersebut adalah Uskup Eusebius, St Ambrosius, St Jeremius dan St Agustinus. Karya Eusebius yang paling terkenal adalah sejarah gereja yang menjadi acuan bagi karya-karya sejarah perkembangannya gereja oleh generasi selanjutnya. St Ambrosius yang dikenal sebagai Uskup Milan memperkenalkan hymne liturgi ke gereja. St Jeremies menciptakan karya yang sangat penting bagi gereja. Karya tersebut adalah terjemahan kitab perjanjian lama dan baru ke bahasa Latin. St Agustinus adalah penulis dan pemikir terbesar di kalangan gereja Kristen di Eropa. Karya tersebut diantarannya adalah Confessions(pengakuan-pengakuan), De Civitas dei, atau the city of God (kota Tuhan). Dengan perkembangan itulah agama Kristen berkembang dengan pesat didataran Eropa.
Puncak dari penyalahgunaan ajaran Gereja diawali dengan jual beli surat indulgensia. Praktik ini sendiri sesungguhnya bertentangan dengan ajaran iman Gereja Katolik. Martin Luther, seorang rahib, memutuskan untuk melakukan pembaharuan dengan melakukan pemberontakan terhadap Gereja Katolik dengan memakukan 95 dalil Luther di pintu Gereja Kastil di Wittenberg, Jerman, 31 Oktober 1517, dan membangun gereja tandingan baru. Sedangkan Ignatius Loyola, pendiri ordo Jesuit dalam Gereja Katolik, berusaha melakukan pembaharuan dari dalam, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan teologi Kristen yang ketat kepada para klerus, terutama dalam kepatuhan penuh pada otoritas dan ajaran Gereja, agar praktek korup dalam Gereja berkurang dan tidak menjadi-jadi. Konsili Trente merupakan konsili yang diadakan sebagai reaksi dari reformasi Martin Luther, di mana reformasi Martin Luther dianggap oleh Gereja Katolik sebagai tindakan yang memperparah kondisi kekristenan. Dalam Konsili Trente-lah ajaran iman Gereja Katolik dipertegas (termasuk kanonisasi terakhir Alkitab Katolik) demi menekan dan mengurangi berbagai macam penyalahgunaan yang sewenang-wenang dalam tubuh Gereja.[4]
Ketika Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci menjadi bahasa Jerman, pengikut-pengikutnya mulai memiliki pandangan yang berbeda-beda akan Kitab Suci tersebut, lalu terjadilah pertentangan penafsiran antara umat satu dengan yang lain, salah satu kasusnya adalah pertentangan antara denominasi protestan reformed-nya Zwingli dan denominasi anabaptis, reformed-nya Calvinis dengan Arminian, dan masih banyak lagi. Inilah yang membuat agama Kristen Protestan sekarang banyak terbagi-bagi lagi menjadi denominasi-denominasi lagi.
II. ALIRAN-ALIRAN DI DALAM AGAMA NASRANI DAN MAZHAB-MAZHAB GEREJA
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM AGAMA NASRANI
1. Golongan Rasionalisme
Memahami ayat-ayat Injil dengan cara menafsirkan dan menakwilkan ayat-ayat yang didasarkan akal fikiran. Tokoh-tokohnya adalah: Origan, Arius, Nestorius, Diskors, Yakub Baraders, dan sebagainya.
2. Golongan Awam dan Golongan Gereja pada umumnya
Memahami ayat-ayat Injil menurut yang tersurat saja, tanpa diadakan penafsiran dan penakwilan.
Dari uraian diatas, maka terdapat aliran-aliran antara lain:
1. Aliran Yakobites
Merupakan kelanjutan dari hasil buah fikiran Origen yang sudah disamakan. Aliran ini berpendapat bahwa Yesus sebagai putera tunggal Sang Bapa dan beliau memiliki tabi’at dua, yaitu: tabi’at kemanusiaan dalam arti jasmaniah Yesus, dan tabi’at ke-Tuhanan dalam arti rohaniah Yesus. Kedua tabi’at itu satu sama lain saling berdiri sendiri dan keduanya memiliki sifat qidam/kekal seperti kekalnya Sang Bapa.
2. Aliran Nestoria
Aliran ini ditegakkan oleh dua tokoh yaitu Arius dan Nestorius yang keduanya merupakan pengikut Origen. Arius berpendapat bahwa Yesus sebenarnya manusia biasa seperti halnya manusia yang lain perbedaannya yaitu terletak pada kedudukannya bahwa Yesus/Isa mempunyai kedudukan yang lebih dekat dengan Tuhan. Jadi Arius dengan tegas mengakui ke-Esaan Tuhan tanpa terbagi menjadi tiga oknum. Dan kalau Nestorius berpendapat sama halnya dengan Origen, bahwa Yesus mempunyai dua tabi’at yaitu tabi’at kemanusiaan dan tabi’at ke-Tuhanan. Namun dalam hal ini beliau mengemukakan bahwa Yesus kesempurnaannya tidak sama dengan Tuhan, karena Yesus ini mempunyai sifat ke-Tuhanan namun tidak sama derajatnya dengan Tuhan. Maka, golongan ini tidak membenarkan adanya homoosius (persamaan Yesus dengan Tuhan).
3. Golongan Nasrani yang berpengaruh pada zaman Manu
Kecenderungan terhadap ajaran Manu seorang filosof Persi yang mengambil ajaran agama/kepercayaan seperti agama Zoroaster, kepercayaan-kepercayaan bangsa kaldania, kepercayaan orang Hindu, kepercayaan agama Yahudi, dan kepercayaan Nasrani. Dari semua ini timbul ajaran yang bercorak baru dan diberi nama “Manuisme” yang sesuai dengan nama pendirinya. Salah satu pendapat Manu yaitu Yesus tidak wafat disalib oleh orang-orang Yahudi.Ajaran Manu ini jelas sekali mendapat pengaruh kuat dari ajaran Hinduisme dan Budhisme.
4. Aliran Paparani
Aliran ini memasukkan Maryam sebagai oknum ke-Tuhanan. Menurut alirani ini Tuhan Yang Maha Esa memiliki tiga oknum, antara lain: Sang Bapa, Sang Putera (Yesus), dan Sang Ibu (Maryam). Jadi aliran ini menciptakan trinitas baru yang tadi sudah disebutkan sebelumnya.Doktrin yang diciptakan dari aliran ini adalah memberikan pengertian ke-Tuhanan dalam lingkungan rumah tangga (tri warga).
5. Aliran Mulkaniah
Aliran ini berpendapat bahwa Yesus mempunyai dua tabi’at, yaitu: tabi’at kemanusiaan dan tabi’at ke-Tuhanan seperti Origen dan Nestorius. Kedua tabi’at ini tidak berpisah-pisah dalam membentuk kesempurnaan ke-Tuhanan Yesus.Tabi’at kemanusiaan (raga Yesus) dan tabi’at ke-Tuhanan (jiwa Yesus), dan kedua-duanya adalah putera Tuhan. Maryam adalah seorang wanita yang melahirkan Tuhan, oleh karena itu ia termasuk manusia Tuhan juga.
III. KITAB SUCI AGAMA NASRANI
KITAB SUCI YANG DIGUNAKAN OLEH ORANG NASRANI
Orang Nasrani memakai dua jenis kitab, yaitu: kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru. Kumpulan dari kedua jenis kitab tersebut disebut Al-Kitab atau Bybel. Kitab Perjanjian Lama adalah kitab suci orang yahudi, tetapi digunakan pula oleh orang Nasrani. Sebab Nasrani masih menggunakan kitab Perjanjian Lama antara lain:
1. Kitab Perjanjian Lama merupakan bayangan dari kitab Perjanjian Baru.
2. Injil belum cukup sempurna untuk seluruh segi kehidupan manusia.
3. Yesus mempunyai nasab/hubungan dengan nabi-nabi sebelumnya, seperti: Nabi Musa, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, dan nabi-nabi dari Bani Israil lainnya.
4. Wahyu yang disampaikan kepada Yesus mempunyai pengertian yang sama dengan wahyu yang pernah diberikan Tuhan kepada Nabi Musa, dan lain-lain yaitu merupakan pembebasan manusia dari faham materialisme, politheisme, dan membentuk bangsanya (Bani Israil), bebas dari kekuasaan bangsa lain.
PEMBAGIAN KITAB PERJANJIAN LAMA MENURUT GOLONGAN ROMA KATHOLIK
Kaum Nasrani golongan Roma Katholik membagi kitab Perjanjian Lama menjadi 46 buah kitab, yaitu:
1. Kitab Kejadian (Genesis).
2. Kitab Keluaran/Exodos.
3. Kitab Imamat/Leviticus.
4. Kitab Bilangan/Numeri.
5. Kitab Ulangan/Deuteronomium.
6. Kitab Yusa’
7. Kitab Hakim-hakim.
8. Kitab Rut.
9. Kitab Semuil I.
10. Kitab Semuil II.
11. Kitab Raja-raja I.
12. Kitab Raja-raja II.
13. Kitab Tawarikh I.
14. Kitab Tawarikh II.
15. Kitab Ezra.
16. Kitab Nehemia.
17. Kitab Ester.
18. Kitab Ayyub.
19. Kitab Mazmur (Zabur, Psalmen).
20. Kitab Amsal Sulaiman.
21. Kitab Al Khatib
22. Kitab Syir’ul Assyar.
23. Kitab Nabi Yesaya.
24. Kitab Nabi Yeremia.
25. Kitab Nubud Yeremia.
26. Kitab Nabi Yehezkiel.
27. Kitab Nabi Daniel.
28. Kitab Nabi Hosea.
29. Kitab Nabi Yul.
30. Kitab Nabi Amos.
31. Kitab Nabi Aboya.
32. Kitab Nabi Yunus/Yonas.
33. Kitab Nabi Mikha.
34. Kitab Nabi Nahum.
35. Kitab Nabi Habakuk.
36. Kitab Nabi Zefanya.
37. Kitab Nabi Hajai.
38. Kitab Nabi Zakaria.
39. Kitab Nabi Maleakhi.
40. Kitab Tobias.
41. Kitab Yudith.
42. Kitab Wisdom.
43. Kitab Ecclesiaticus.
44. Kitab barukh.
45. Kitab Makhabees.
46. Beberapa pasal dari kitab Ester dan beberapa pasal dari kitab daniel.
PEMBAGIAN KITAB PERJANJIAN LAMA MENURUT KAUM NASRANI GOLONGAN PROTESTAN
Kaum Nasrani golongan Protestan membagi kitab Perjanjian Lama menjadi 39 kitab saja, antara lain:
1. Kitab Kejadian.
2. Kitab Imamat orang Lewi.
3. Kitab Keluaran.
4. Kitab Bilangan.
5. Kitab Ulangan.
6. Kitab yusa’.
7. Kitab Hakim-hakim.
8. Kitab Rut.
9. Kitab Semuil I.
10. Kitab Semuil II.
11. Kitab Raja-raja I.
12. Kitab Raja-raja II.
13. Kitab Tawarikh I.
14. Kitab Tawarikh II.
15. Kitab Ezra.
16. Kitab Nehemia.
17. Kitab Ester.
18. Kitab Ayyub.
19. Kitab Zabur.
20. Kitab Amsal Sulaiman.
21. Kitab Al Khatib
22. Kitab Syir’ul Assyar.
23. Kitab Nabi Yesaya.
24. Kitab Nabi Yeremia.
25. Kitab Nubud Yeremia
26. Kitab Nabi Yehezkiel.
27. Kitab Nabi Daniel.
28. Kitab Nabi Hosea.
29. Kitab Nabi Yul.
30. Kitab Nabi Amos.
31. Kitab Nabi Aboja.
32. Kitab Nabi Yunus.
33. Kitab Nabi Mikha.
34. Kitab Nabi Nahum.
35. Kitab Nabi Habakuk.
36. Kitab Nabi Zefanya.
37. Kitab Nabi Hajai.
38. Kitab Nabi Zakaria.
39. Kitab Nabi Maleakhi.
PEMBAGIAN KITAB PERJANJIAN BARU
Orang Nasrani membagi Kitab Perjanjian Baru menjadi 27 kitab, antara lain:
1. Kitab Injil karangan Matteus (28 pasal).
2. Kitab Injil karangan Lukas (24 pasal).
3. Kitab Injil karangan Markus (16 pasal).
4. Kitab Injil karangan Yahya (21 pasal).
5. Kisah Perbuatan Rasul-Rasul (28 pasal).
6. Surat kiriman Paulus yang kedua sampai orang-orang Roma (16 pasal).
7. Surat kiriman yang pertama kepada orang-orang Korintus (16 pasal).
8. Surat kiriman yang kedua kepada orang-orang Korintus (13 pasal).
9. Surat kiriman kepada orang Galatia ( 6 pasal).
10. Surat kiriman kepada orang Efesus ( 6 pasal).
11. Surat kiriman kepada orang Pilipi ( 4 pasal).
12. Surat kiriman kepada orang Kolose ( 4 pasal).
13. Surat kiriman yang pertama kepada orang Telosanika ( 5 pasal).
14. Surat kiriman yang kedua kepada orang Telosanika ( 3 pasal).
15. Surat kiriman yang pertama kepada Temotius ( 6 pasal).
16. Surat kiriman yang kedua kepada Temotius ( 4 pasal).
17. Surat kiriman kepada Titus ( 3 pasal).
18. Surat kiriman kepada Pelemon ( 1 pasal).
19. Surat kiriman kepada orang Ibrani (13 pasal).
20. Surat kiriman Yakub ( 5 pasal).
21. Surat kiriman yang pertama dari pada Petrus ( 5 pasal).
22. Surat kiriman yang kedua dari pada Petrus ( 3 pasal).
23. Surat kiriman yang pertama dari pada Yahya ( 5 pasal).
24. Surat kiriman yang kedua dari pada Yahya ( 1 pasal).
25. Surat kiriman yang ketiga dari pada Yahya ( 1 pasal).
26. Surat kiriman Yehuda ( 1 pasal).
27. Wahyu kepada Yahya (22 pasal).
Kitab-kitab tersebut bukan milik Nabi Isa a.s/Yesus, karena:
1. Kitab Nabi Isa a.s itu hanya satu saja, yaitu kitab Injil, bukan 27 kitab seperti di atas.
2. Kitab yang jumlahnya 27 buah itu hanya merupakan kumpulan karangan dari beberapa pengarang, yang mana para pengarangnya dalam mengambil bahan-bahannya diambilnya dari ajaran-ajaran Yesus, kemudian diolehnya menurut inspirasi fikiran mereka masing-masing.
3. Menurut pengakuan golongan Protestan sendiri, kitab tersebut sudah tidak asli lagi, tetapi merupakan salinan yang dikarang/ditulis mulai dari tahun 48 s/d 95 M. Mengingat dari tulisan-tulisan tersebut, jelas sekali bahwa kitab orang Nasrani itu ditulisnya setelah wafatnya Yesus.
Pada prinsipnya kitab Perjanjian Baru yang jumlahnya 27 buah kitab itu, terdiri dari tiga corak kitab yaitu:
1. Kitab yang berisi sejarah.
2. Kitab yang berisi surat-surat.
3. Kitab yang berisi Nubuat.
PEMBAGIAN KITAB PERJANJIAN BARU MENJADI BEBERAPA FASAL
Pembagian kitab Perjanjian Baru menjadi beberapa fasal dilakukan oleh ahli kitab dari Perancis (Paris) bernama Stefan Laughton, sedangkan orang yang membagi-baginya menjadi nas-nas, dilakukan oleh Robert Stefanus ahli kitab dari Geneva. Kitab Perjanjian Baru ditetapkan sebagai Firman Tuhan tidak didasarkan penetapan Tuhan dengan FirmanNya dan tidak pula ditetapkan oleh Nabi Isa a.s/Yesus, sebagai Rasul-Nya, tetapi penetapannya sebagai Firman Tuhan didasarkan kesepakatan kaum Nasrani dengan melalui musyawarah/konsili.
KITAB INJIL
Perkataan Injil berarti khabar kegembiraan dan keselamatan. Jadi Injil adalah suatu kitab yang didalamnya berisi uraian-uraian tentang berita-berita yang menggembirakan, karena manusia akan diantarkan/dibawa ke tempat yang menyenangkan.
PEMBAGIAN JENIS-JENIS INJIL MENURUT GEREJA
Menurut Gereja, Injil itu ada dua jenis yaitu:
1. Injil Kanonik
Injil yang isinya dapat dijadikan pedoman/hukum oleh Gereja. Dengan kata lain Injil yang dimaksud adalah Injil yang sejati (asli), yang dapat disyahkan dan diterima oleh Gereja. Menurut Gereja, Injil yang Kanonik itu hanya ada 4 buah saja, yaitu:
1. Injil Mattius.
2. Injil Markus.
3. Injil Lukas.
4. Injil Yahya.
2. Injil Apokreifat
Injil yang isinya tidak dapat diterima dan disyahkan oleh Gereja.Injil ini oleh Gereja disebut Injil Palsu (Injil buatan Syeitan).Injil ini dipandang palsu oleh Gereja karena didalamnya ada uraian yang tidak sesuai dengan konsepsi Gereja, seperti adanya pernyataan-pernyataan bahwa Yesus sebagai manusia wajar bukan anak Tuhan sebagai Tuhan. Ada beberapa Injil yang dianggap Gereja palsu, antara lain:
1. Injil karangan orang Ebion/Ebionet.
2. Injil Ibrani.
3. Injil Barnabas.
4. Injil Teter/Injil orang-orang Mesir (Alexandria).
5. Injil Yames.
6. Injil Thomas.
7. Injil Yakobus.
8. Dan sebagainya.
Kesimpulannya bahwa Injil-injil ini dianggap Apokreifat oleh Gereja itu pernah diakui kebenarannya dan kesuciannya oleh kaum Nasrani pada abad permulaan.
RIWAYAT SINGKAT PARA PENGARANG INJIL EMPAT DAN POKOK-POKOK ISI DARI INJIL-INJIL ITU
1. Matteus
Di dalam kitab Perjanjian Baru, nama Matteus dan kitabnya diletakkan pada bagian pertama. Nama pengarangnya adalah Santo Matteus. Sebelum memeluk agama Nasrani ia bernama Lewi bin Alpius al Israily, sedangkan pekerjaan sehari-harinya adalah memungut pajak di Kapernaum.
Pokok-pokok isinya antara lain berisi 28 fasal, diantaranya:
a. Silsilah Yesus Kristus sejak Abraham/Nabi Ibrahim.
b. Cerita tentang kelahiran Yesus dan riwayat hidup beliau.
c. Cerita tentang kebengisan raja Hedores kepada Nabi Yahya a.s.
d. Cerita tentang tanda-tanda akan datangnya hari kiamat.
e. Cerita tentang kebangkitan Yesus dari sebuah gua setelah terjadinya peristiwa salib.
2. Markus
Injil Markus diletakkan pada bagian kedua dalam himpunan Perjanjian Baru. Nama pengarangnya adalah Markus bin Maryam (Yahya Markus). Semula ia beragama Yahudi seperti halnya Paulus. Ia memeluk agama Nasrani tidak dihadapan Nabi Isa a.s/Yesus, tetapi dengan perantara Petrus.
Pokok-pokok isinya terdiri dari 16 fasal, diantaranya:
a. Riwayat pekerjaan Nabi Yahya pembaptis.
b. Riwayat Isa Al Masih.
c. Cerita tentang tanda-tanda akan datangnya hari kiamat.
d. Akhir dari kitab ini diceritakan tentang pengangkatan Yesus ke langit.
3. Lukas
Injil Lukas diletakkan pada bagian ketiga dalam kumpulan kitab Perjanjian Baru.Nama pengrangnya adalah Lukas sendiri.Lukas adalah seorang tabib muballigh dari Yunani yang bertugas di Antiokia (Syiria) dan memeluk agama Nasrani dengan perantara Paulus.Ia merupakan pembantu Paulus yang paling setia.
4. Injil Yahya
Merupakan Injil yang ke 4 yang disyahkan oleh Gereja.Injil ini diletakkan pada bagian keempat pada kitab Perjanjian Baru. Nama pengarangnya adalah Yahya bin Zabdi/Johannes bin Zebedeus. Ia merupakan murid yang paling disayang oleh Yesus, maka ada dugaan bahwa ia orang yang paling dekat dengan Yesus dibanding teman-temannya.
Pokok-pokok isinya terdiri dari 21 fasal, diantaranya:
a. Cerita tentang reincarnasi/penjelmaan Yesus sebagai Kalam Allah.
b. Cerita tentang riwayat Yahya dan Yesus.
c. Cerita tentang percakapan dan amanat Yesus kepada Petrus untuk memimpin Bani Israil setelah beliau disalib.
IV. Pokok-pokok ajaran Nasrani dari masa permulaan sampai timbulnya pengaruh filsafat-filsafat yunani
ª Ajaran-ajaran agama Nasrani pada masa nabi Isa as
Nabi Isa as adalah seorang Nabi yang diutus kepada bani Israel yang mana beliau mengajarkan kepada untuk :
1. Mengba-Esakan tuhan dengan mutlak dan menyerahkani diri kepadaNya.
2. Mengagungkan nama Tuhan, karena dia telah menciptakan alam semesta dengan isinya dan dengan rahmatNya, Ia mengutus hamba-hambaNya yang suci ke dunia ini.
3. Tuhan menciptakan para malaikat untuk berbakti kepadaNya
4. Larangan keras terhadap orang yang memuja kepada sesuatu selain tuhan dan bersujud kepada setan. Dan perbuatan ini merupakan dosa dan tuhan akan menghukum seberat-beratnya.
5. Manusia pertama(Nabi Adam as) diciptakan oleh Tuhan dari tanah dan ia harus mengekang hawa nafsunya yang tidak menguntungkan dunia akhirat.
6. Tuhan mengusir Nabi Adam as dan hawa dari surga setelah mereka melanggar laranganNya.
7. Orang harus menjauhi kemewah-mewahan di dunia. Kehidupan akhirat lebih penting daripada kehidupan dunia.
8. Orang harus bisa menyesuaikan diri, sesuai dengan tempat dan waktu.
9. Beliau diutus untuk menggenapkan /menyempurnakan taurat bukan untuk merombak taurrat yang sudah ada.\
ª Ajaran agama nasrani setelah dikarang kitab yang empat
pada saat Agama Nasrani telah ditulis dalam kitab injil yang empat yaitu : injil matteus, injil markus, kinjil Lukas dan injil yahya. Sudah agak berlainan dengan ajaran-ajaran nabi Isa as. Isi kandungan injil-injil itu tidak seperti injil-injil Nabi Isa yang berdasarkan wahyu dari tuhan.
ª Ajaran-ajaran agama nasrani setelah pengaruh–pengaruh filsafat
Filsafat yunani mempunyai peranan penting dalam memberi pengaruh kepercayaan terhadapa agama nasrani.Filsafat yunani memasuki kepercayaan agama nasrani pada mula abad ke-2 masehi.
Setelah Nabi Isa as dan para sahabatnya wafat, orang-orang nasrani khususnya golongan cerdik yang yang telah mempelajari hasil buah pemikiran dari filosof yunani seperti : heraklitos, plato, Aristoteles,Amonius.
Golongan nasrani ter bagi menjadi 2 yaitu :
1. para cerdik dari golongan nasrani yang memahami kata-kata injil tidak dipahami secara tersurat tapi dipahami secara filosofis.
2. Golongan umum dari pemeluk agama nasranidan golongan gereja yaitu golongan umat nasrani yang berpegang kepada lahirnya kata-katta injil tanpa penafsiran.
Tokoh-tokoh pemeluk nasrani yang berpaham rasionalisme adalah :
ü Origen bin Leonidas Asyahid(185-251M)
ü Arius (256-336M)
ü Nestorius meninggal pada tahun 450 M
ü Diskors
ü Yakub barades (490-577M)
Pembahasan ayat-ayat injil yang dibahas oleh tokoh-tokoh tersebut adalah :
1. Isa atau Al-masih
2. Oknum
3. Qadar dan ikthiyar
v Isa atau Al-masih adalah putera tuhan dan Kalamnya dan beliau sebagai al-masih pula.
Menurut origen isa Al masih mempunyai dua yaitu tabiat kemanusian dalam arti jasmaniah dan tabiat ketuhanan dalam arti rohaniah.dua tabiat itu merupakan kesatuan yang utuh dalam bentuk pribasi manusia yang bernama Isa al masih. Pendapat ini mendapat dukungan dari kalangan gereja Alexandria yang terkenal dengan aliran yokabites.
Menurut Arius isa Al masih adalah manusia biasa, Menurut Nestorius Isa al masih mempunyai tabiat ketuhanan tapi tingkatannya berbeda dengan tuhan begitu juga dengan masalah keqodimannya.
v Perkataan oknum dapat diartikan dasar. Agama nasrani dalam menetapkan ketuhanannya mengunakan oknum. Tuhan yang Mahaesa itu mempunyai 3 dasar yang berasal dari teori kesatuan ujud yaitu zat, ilmu dan hidup.
Kaum nasrani mempunyai paham yang sama mengenai keEsaan Tuhan tapi dlam masalah oknum mereka tidak sefaham, sebagian golongan seperti aliran Yokabites berpendapat bahwa ilmu dan hidup berdiri sendiri disamping ujud yang sejati,
Golongan Nestoria berpendapat bahwa ilmu, hidup, dan wujud tidak terpisah-pisah.
v Qadar dan ikhtiyar.
Golongan yokabites dalam masalah qadar dan ikhtiyar sm dengan golongan jabariyah dalam islam menyerahkan semua kepada Tuhan, sedangkan golongan ikhitar masih mempercayai kekuatan akal walaupun terbatas.
ª Pokok-pokok ajaran nasrani menurut rumusan gereja yang berlaku sampai sekarang.
Pada prinsipnya ajaran-ajaran agama nasrani yang sekarangh merupakan rumusan yang dibuat oleh gereja. Rumusan-rumusan gereja terkandung dalam kredo /syahadat 12, yang berbunyi sebagai berikut:
1. Saya percaya kepada Allah bapa Maha kuasa yang menjadikan langit dan bumi.
2. Saya percaya kepada yesus Putera tunggal bapa sebagai tuhan.
3. Yang dihamilkan roh suci lewat gadis Maria.
4. Yang menderita sengsara pada masa Politius Pilatus yang disalib sampi mati dan dikubur dalam gelap gulita.
5. Pada hari ketiga ia bangkit dari kediaman orang yang telah mati
6. Lalu bersemayam di surge dan bersemayam disebalah kanan sang Bapa dari situlah ia datang untuk mengadili orang hidup dan mati.
7. Saya percaya pada roh kudus(suci)
8. Saya percaya pada perkumpulan Kristen satu suci
9. Saya percaya akan diampuni dosa
10. Saya percaya akan dibangkitkan orang mati
11. Saya percaya pada kehidupan yang kekal
Kredo 12 memberi gambaran ajaran-ajaran tentang :
1. Ajaran tentang teologi/ Ketuhanan
2. Pengorbanan yesus untuk menebus dosa manusia
3. Status yesus dan peranannya sebagai Putera Tuhan.
4. Kepercayaan terhadap hari akhir/kiamat
5. Ajaran tentang kekalnya jiwa setelah matinya manusia
6. Ajaran tentang kesucian gereja.
V. IBADAT, UPACARA SACRAMEN dan MISA SUCI AGAMA NASRANI
Agama nasrani terutama agama katolik mengenal 2 macam per ibadatan atau kebaktian yaitu peribadatan yang menpunyai arti maknawi dan kebaktian yang tidak terbatas pada tempat.Kedua-duanya tidak terikat pada waktu dan syarat tertentu.Ibadah resmi yang mempunyai arti maknawi di lakukan di gereja dan melakukan nya meraka memuja dan mengagungkan tuhan yang maha esa. Ibadah yang di laksanakan di gereja di pimpin oleh pastur,dengan menyajikan santapan rohani atau ceramah tentang agama. Selain itu dalam peribadatan mereka membaca doa-doa pujian terhadap tuhan supaya di ampuni doa dan di beri rizki. Nyanyian suci juga di kumandangkan dalam peribadatan itu.Mengenai kebaktian yang tidak terbatas di lakukan dalm wujud amal kemasyarakatan.Di samping peribadatan umat nasrani juga melaksanakan puasa sebanyak 2 kali dalam setahun, tetapi sifat nya tidak di wajibkan.
Berkenaan dengan upacara keagamaan umat nasrani di sebut juga dengan sakramen, yaitu perbuatan dan perkataan suci yang selalu di lakukan oleh umat nasrani untuk mandapatkan rahmat yang di tandakan nya.bagi orang nasrani sakramen pokok pada dasar nya ada 2 macam yakni :
1. pemandian ( baptis ), arti nya pambaptisan kristus atau di Kristen kan. Pembaptisan melambangkan pembersihan diri dari dosa. Maksudnya dengan pembaptisan menandakan diri seseorang telah terlepas dari hidup manusia lama dan bersama-sama yesus telah menjadi manusia baru.
2. perjamuan suci ( santapan malam rohani ketuhanan ),merupakan perbuatan suci yang di laksanakan yesus bersama murid nya ketika ia akan mengalami hukum salib. Santapan rohani ini berupa roti dan anggur,yang merupakan 2 simbol yakni sebagai daging dan darah yesus. Orang yang telah makan roti dan minum anggur pada perjamuan suci seolah-olah ia telah bersatu dengan yesus dan pasti akan masuk surga, sebab yesus sendiri di surga.
Hari-hari Besar Umat Nasrani
1. tanggal 25 desember yaitu hari natal,hari kelahiran yesus kristus.
2. tanggal 31 maret yaitu wafat yesus kristus.
3. tanggal 2-3 april yaitu hari raya paskah ke 2, pada hari itu di peringati hari bangkit nya yesus kristus yang dating menemui umat nya.
4. tanggal 11 mei hari mi’raj nya yesus ke langit setelah 40 hari bangun dari kubur.
5. tanggal 15 agustus yaitu hari raya santa maria.
6. pantekosta yaitu hari raya ke 50 sesudah hari paskah ke 2.
VI. PERKEMBANGAN KRISTEN DI INDONESIA
Selama berabad-abad, gereja Kristen telah terbagi menjadi Gereja-Gereja Timur dan Barat secara luas dan satu sama lain tidak saling tergantung. Di beberapa bagian belahan dunia, Gereja berkembang dengan pesat sedangkan di tempat-tempat lain tetap statis atau menurun.[5]
PERKEMBANGAN KRISTEN KATHOLIK DI INDONESIA
Katholik di Indonesia[6]
Sejarah Gereja Katolik di Indonesia berawal dari kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku.Orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku, Kolano (kepala kampung) Mamuya (sekarang di Maluku Utara) yang dibaptis bersama seluruh warga kampungnya pada tahun 1534 setelah menerima pemberitaan Injil dari Gonzalo Veloso, seorang saudagar Portugis.Ketika itu para pelaut Portugis baru saja menemukan kepulauan rempah-rempah itu dan bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah SantoFransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat.
· Era VOC
Sejak kedatangan dan kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Indonesia tahun 1619 - 1799, akhirnya mengambil alih kekuasaan politik di Indonesia, Gereja Katolik dilarang secara mutlak dan hanya bertahan di beberapa wilayah yang tidak termasuk VOC yaitu Flores dan Timor.
Para penguasa VOC beragama Protestan, maka mereka mengusir imam-imam Katolik yang berkebangsaan Portugis dan menggantikan mereka dengan pendeta-pendeta Protestan dari Belanda.Banyak umat Katolik yang kemudian diprotestankan saat itu, seperti yang terjadi dengan komunitas-komunitas Katolik di Amboina.
Imam-imam Katolik diancam hukuman mati, kalau ketahuan berkarya di wilayah kekuasaan VOC. Pada 1624, Pastor Egidius d'Abreu SJ dibunuh di Kastel Batavia pada zaman pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, karena mengajar agama dan merayakan Misa Kudus di penjara.
Pastor A. de Rhodes, seorang Yesuit Perancis, pencipta huruf abjad Vietnam, dijatuhi hukuman berupa menyaksikan pembakaran salibnya dan alat-alat ibadat Katolik lainnya di bawah tiang gantungan, tempat dua orang pencuri baru saja digantung, lalu Pastor A. de Rhodes diusir (1646).
Yoanes Kaspas Kratx, seorang Austria, terpaksa meninggalkan Batavia karena usahanya dipersulit oleh pejabat-pejabat VOC, akibat bantuan yang ia berikan kepada beberapa imam Katolik yang singgah di pelabuhan Batavia. Ia pindah ke Makau, masuk Serikat Jesus dan meninggal sebagai seorang martir di Vietnam pada 1737.
Pada akhir abad ke-18 Eropa Barat diliputi perang dahsyat antara Perancis dan Britania Raya bersama sekutunya masing-masing.Simpati orang Belanda terbagi, ada yang memihak Perancis dan sebagian lagi memihak Britania, sampai negeri Belanda kehilangan kedaulatannya.Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Lodewijk atau Louis Napoleon, seorang Katolik, menjadi raja Belanda.Pada tahun 1799 VOC bangkrut dan dinyatakan bubar.
· Era Hindia-Belanda
Perubahan politik di Belanda, khususnya kenaikan tahta Raja Lodewijk, seorang Katolik, membawa pengaruh yang cukup positif.Kebebasan umat beragama mulai diakui pemerintah. Pada tanggal 8 Mei1807 pimpinan Gereja Katolik di Roma mendapat persetujuan Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia (lihat: Sejarah Gereja Katedral Jakarta)
Pada tanggal 4 April 1808, dua orang Imam dari Negeri Belanda tiba di Jakarta, yaitu Pastor Jacobus Nelissen, Pr dan Pastor Lambertus Prisen, Pr. Yang diangkat menjadi Prefek Apostolik pertama adalah Pastor J. Nelissen, Pr.
Gubernur Jendral Daendels (1808-1811) berkuasa menggantikan VOC dengan pemerintah Hindia Belanda.Kebebasan beragama kemudian diberlakukan, walaupun agama Katolik saat itu agak dipersukar. Imam saat itu hanya 5 orang untuk memelihara umat sebanyak 9.000 orang yang hidup berjauhan satu sama lainnya. Akan tetapi pada tahun 1889, kondisi ini membaik, di mana ada 50 orang imam di Indonesia.Di daerah Yogyakarta, misi Katolik dilarang sampai tahun 1891.
· Van Lith
Misi Katolik di daerah ini diawali oleh Pastor F. van Lith, SJ yang datang ke Muntilan pada tahun 1896. Pada awalnya usahanya tidak membuahkan hasil yang memuaskan, akan tetapi pada tahun 1904 tiba-tiba 4 orang kepala desa dari daerah Kalibawang datang ke rumah Romo dan mereka minta untuk diberi pelajaran agama. Sehingga pada tanggal 15 Desember1904, rombongan pertama orang Jawa berjumlah 178 orang dibaptis di sebuah mata air Semagung yang terletak di antara dua batang pohon Sono. Tempat bersejarah ini sekarang menjadi tempat ziarah Sendangsono.
Romo van Lith juga mendirikan sekolah guru di Muntilan yaitu Normaalschool di tahun 1900 dan Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru) di tahun 1904.Pada tahun 1918 sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu yayasan, yaitu Yayasan Kanisius.Para imam dan Uskup pertama di Indonesia adalah bekas siswa Muntilan.Pada permulaan abad ke-20 gereja Katolik berkembang pesat.
Pada 1911 Van Lith mendirikan Seminari Menengah. Tiga dari enam calon generasi pertama dari tahun 1911-1914 ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1926 dan 1928, yaitu Romo F.X.Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan Alb. Soegijapranata, SJ.
· Era Perjuangan Kemerdekaan
Albertus Soegijapranata menjadi Uskup Indonesia yang pertama ditahbiskan pada tahun 1940. Tanggal 20 Desember1948Romo Sandjaja terbunuh bersama Frater Hermanus Bouwens, SJ di dusun Kembaran dekat Muntilan, ketika penyerangan pasukan Belanda ke Semarang yang berlanjut ke Yogyakarta dalam Agresi Militer Belanda II. Romo Sandjaja dikenal sebagai martir pribumi dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia.
Mgr. Soegijapranata bersama Uskup Willekens SJ menghadapi penguasa pendudukan pemerintah Jepang dan berhasil mengusahakan agar Rumah Sakit St. Carolus dapat berjalan terus.
Adapun pahlawan nasional yang beragama Katolik, seperti Adisucipto, Agustinus (1947), Ignatius Slamet Riyadi (1945) dan Yos Sudarso (1961).
· Era Kemerdekaan
Kardinal pertama di Indonesia adalah Justinus Kardinal Darmojuwono diangkat pada tanggal 29 Juni1967.Gereja Katolik Indonesia aktif dalam kehidupan Gereja Katolik dunia.Uskup Indonesia mengambil bagian dalam Konsili Vatikan II (1962-1965).
Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia pada 1970.Kemudian tahun 1989Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia.Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah dan DIY), Maumere (Flores) dan Dili (Timor Timur).
PERKEMBANGAN KRISTEN PROTESTAN DI INDONESIA
Di Indonesia, seperti halnya di beberapa Negara Asia lainnya agama Kristen Protestan yang juga disebarkan oleh para missionaris Barat terutama pengaruhnya masih dapat dilihat, misalnya Belanda dengan VOC-nya yang berpengaruh dalam perkembangan agama Kristen Protestan terutama di daerah Indonesia bagian Timur, tapi juga berkembang pesat di Sumatera dan Kalimantan.
Perkembangan agama Kristen di Indonesia dapat dilihat dalam dua periode. Pertama periode VOC (1595-1799) dan kedua periode sesudah VOC (1800-sekarang). Pada tahun 1596 Belanda datang ke Indonesia, Ambon adalah daerah pertama yang diduduki dan dikuasai VOC kemudia Minahasa dan Sangir Talaut. Daerah-daerah ini adalah bekas jajahan Portugis, di daerah tersebut, Gereja Protestan mengalami kemajuan yang cukup cerah atas dukungan VOC. Semua pemeluk agama Katholik dipaksa untuk memeluk agama Kristen Protestan, pada waktu itu jumlah pemeluk agama Kristen Protestan pada periode ini masih sangat sedikit, karena kebijaksanaan VOC lebih ditekankan pada kepentingan perdagangan daripada kepentingan pembinaan gereja. Priode kedua merupakan suatu periode yang sangat dipengaruhi oleh adanya pembangunan yang besar dan pencerahan gereja di Eropa. Periode ini merupakan awal dari kemajuan dan perkembangan gereja Kristen Protestan. Pada tahun 1800, Pemerinta Hindia Belanda mengambil alih kekuasan VOC untuk membina dan membimbing gereja sehingga semua gereja dibina dan dibiayai oleh negara. Pada abad ke-20, setelah organisasi gereja Kristen Protestan mengalami pembaharuan, misalnya gereja Protestan Maluku (1935), gereja Protestan Indonesia Barat (1945) dan lainnya. Akibatnya, puluhan gereja dari kebijaksanaan tersebut muncul dan menyebarlah di seluruh Indonesia terutama di daerah Sulawesi Tengah dan Utara. Oleh karena itu pada tahun 1950 di dirikan organisasi Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), yang kemudian pada tahun 1980-an diubah menjadi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Organisasi gereja ini merupakan bagian dari usaha dan upaya gereja-gereja sedunia dalam rangka mewujudkan kesatuan dan keesaan gereja.
Fenomena yang terjadi dan dihadapi oleh gereja-gereja yang ada di Indonesia antara lain adalah tentang keesaan gereja. Di Indonesia banyak sekali organisasi gereja baik yang besar maupun yang kecil, yang kaya maupun yang miskin, dengan perbedaan ajaran dan organisasi sehingga dirasakan sebagai suatu permasalahan yang perlu diwujudkan dalam keesaan gereja. Banyaknya jemaah yang dibaptis tanpa persiapan yang matang dan wajar, misalnya pada tahun 1951-1953 yang terjadi di Sulawesi Selatan, Sumatera dan Jawa pada tahun 1965-an. Hubungan antara agama Kristen Protestan, kebudayaan masyarakat Indonesia dan hubungannya dengan agama-agama lama yang mereka peluk dalam suasana masyarakat yang maju, menjadi retak dan terganggu.[7]
Sementara itu untuk lebih melengkapi pengetahuan kita tentang gereja-gereja Protestan di Indonesia berikut ini disajikan kelompok-kelompok gereja yang menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) adalah sebagai berikut :
- Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), gereja ini merupakan gereja termuda dan paling banyak jemaahnya dibandingkan dengan semua gereja di dunia.
- Gereja Kristen Protestan.
- Gereja Metodis Indonesia, dimana jemaahnya banyak keturunan Tionghoa.
- Gereja Kristen Pemancar Injil.
- Gereja Kristen Sulawesi Tenggara Kendari.
- Gereja Kristen Toraja di tanah Toraja Sulawesi Selatan
- Gereja Kristen Toraja Mamasa
- Gereja Kristen Sulawesi Selatan
- Gereja Kristen Jawi Wetan di Blitar
- Gereja Kristen Jawa di Purwokerto
- Gereja Kristen Indonesia Jawa Timur
- Gereja Kristen Indonesia Tanah Jawa
- Gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah
- Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat
- Gereja Protestan Indonesia
- dll.
VII. SEJARAH NATAL
Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran “Yesus”.Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma.[8]Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu?Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya.Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul “Christmas”, akan ditemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:
“Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas.”
“Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja … bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir.Perayaan inidiselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.
Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul “Natal Day,” Bapak Katolik pertama,
mengakui bahwa:
“In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a
great banquet on his birthday. It is only sinners (like Paraoh and
Herod) who make great rejoicings over the day in which they were
born into this world.”
“Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara
atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran
Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan
Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.
Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian – jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat – upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen.Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja.Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi.
YESUS TIDAK LAHIR PADA 25 DESEMBER
Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud.”
Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.[9]
ASAL USUL NATAL
Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud – di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama “Nimrod” dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya “dia membangkang atau murtad” (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata “Marad” dengan kata Arab “Ridda” atau “murtad”. Pen)[10]
Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini.Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis.Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati.Dia membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di pohon evergreen ini dan
meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod.Dan inilah asal usul pohon Natal.
Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia.Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai “Anak Suci dari Sorga”.Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari.Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, “Ibu dan anak” (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. Ajaran penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris.Di Asia bernama Cybele dan Deoius.Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelumYesus lahir!
Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar.Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita.Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember.Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus.Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali.Tidak ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel.Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen.Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan “ChaldeanMysteries” (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri Nimrod.
Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen.
ASAL MULA POHON NATAL
Di antara para penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut “Mistletoe” yang dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harusmemberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikanmukjizat penyembuhan. Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu merupakanawal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minumsepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingatikematian “Matahari Tua” dan kelahiran “Matahari Baru” di musim panas.Rangkaian bunga suci yang disebut “Holly Berries” juga dipersembahkankepada dewa Matahari.Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujuddari dewa matahari.Begitu pula menyalakan lilin yang terdapat dalam upacaraKristen hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatanterhadap dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.[11]
Di dalam buku Answer to Question yang ditulis oleh Frederick J. Haskins menyebutkan bahwa:
“Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang.Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.”
SIAPA SANTA CLAUS/SINTERKLAS ITU?
Santa Claus bukan ajaran yang berasal dari paganisme, tetapi juga bukan ajaran Kristen.Sinterklas ini adalah ciptaan seorang pastur yang bernama “SantoNicolas” yang hidup pada abad ke empat Masehi. Hal ini dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, volume 19 halaman 648-649, edisi kesebelas, yang berbunyi sebagai berikut:
“St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember…Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyisembunyi kepada tiga anak wanita miskin… untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya tarkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus…”
VIII. FAKTA TENTANG TRINITAS
Trinitas berarti kesatuan dari tiga. Trinitas dalam Kristen adalah Tiga Tuhan yakni Tuhan Allah, Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu.
Dogma ini berasal dari paham Platonis yang diajarkan oleh Plato (?-347 SM), dan dianut para pemimpin Gereja sejak abad II (Tony lane 1984). Edward Gibbon dalam bukunya The Decline and fall of the Roman Empire, hal 388, mengatakan:
"Plato consider the divine nature under the thee fold modification: of the first cause, the reason, or Logos; and the soul or spirit of the universe...the Platonic system as three Gods, united with each other by a mysterious and ineffable qeneration; and the Logos was particularly considered under the more accessible character of the Son of an eternal Father and the Creator and Governor of the world".
(Plato menganggap keilahian alami terdiri dari atas tiga bagian: Penyebab awal, Firman (Logos), dan Roh alam semesta....Sistem Platonis sebagai tiga Tuhan, bersatu antara satu dengan lainnya melalui kehidupan yang baka dan misterius; dan Firman (Logos) secara khusus dianggap yang paling tepat sebagai Anak Bapak yang baka dan sebagai pencipta dan penguasa alam semesta).
Yesus dan Muridnya tidak pernah mengajarkan Trinitas
Buku encyclopedia of Religion mengakui:
· "Theologians today are in agreement that the Hebrew Bible does not contain a doctrine of the Trinity".
(Para ilmuwan Kristen saat ini sepakat bahwa ajaran Trinitas tidak ada dalam Alkitab bahasa Ibrani /Perjanjian Lama.)
(Para ilmuwan Kristen saat ini sepakat bahwa ajaran Trinitas tidak ada dalam Alkitab bahasa Ibrani /Perjanjian Lama.)
Selanjutnya buku New Catholic Encyclopedia juga mengatakan:
· "The doctrine of the Holy Trinity is not taught in thr Old Testament".
(Ajaran Trinitas tidak pernah diajarkan dalam Perjanjian Lama)
(Ajaran Trinitas tidak pernah diajarkan dalam Perjanjian Lama)
Perhatikanlah apa yang disampaikan oleh para nabi yang diutus Allah dalam Perjanjian Lama:
"Dengarlah hai orang Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa" (ulangan 6:4) "Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya 46:9)
Andaikata Allah mewahyukan Trinitas kepada nabi-nabi Yahudi sebelum Yesus, sudah lama orang Yahudi menyembah Trinitas. Namun bagaimana mungkin Allah mewahyukan Trinitas kepada umat Yahudi, sementara Yesus, salah seorang anggotanya, baru lahir, lama setelah para nabi-nabi ternama seperti Nuh, Ibrahim, Musa, Daud dan lain-lain tiada.
BERMULA DARI ANAK ALLAH, TUHAN, LALU TRINITAS
1. Anak Tuhan[12]
Ide Anak Tuhan merupakan hal yang lumrah di masyarakat Yahudi. Mereka menganggap bahwa bangsa Israel adalah "Anak-anak Tuhan". Bagi mereka istilah "Anak Tuhan" bukan untuk individu. "Anak-anak Tuhan" dalam pengertian individu merupakan paham penyembah berhala yang menganggap bahwa Tuhan beranak di dunia. (Tillich 1968)
Drapper dalam bukunya Conflict between Religion and Science menceritakan bahwa Plato lahir di Athena tahun 429 SM. Ibunya adalah Paraction yang bertunangan dengan Arus. Namun sebelum mereka menikah, Paraction telah dihamili oleh Tuhan Apollo yang merupakan "Roh Kudus" dalam ketuhanan bangsa Yunani. Tuhan Appolo mengancam Arus untuk menghormati Roh Kudus dan tidak mendekati Paraction yang telah dihamilinya. Oleh sebab itu Plato di sebut "Anak Tuhan". Pythagoras yang lahir tahun 575 SM yang dianggap lahir tanpa ayah, juga disebut "Anak Tuhan".
Paulus yang menganggap Yesus lahir melalui intervensi Roh Kudus, memperkenalkannya kepada para penyembah berhala di kerajaan Romawi sebagai "Anak Tuhan (Allah)".
Dalam filsafat Yunani, kedudukan Anak Tuhan dan dewa-dewa lainnya lebih rendah dari Tuhan. Sesuai ajaran filsafat Yunani, ketika Tuhan yang suci tidak dapat berhubungan dan menyelamatkan dunia serta manusia yang berdosa, dia mengirim anaknya atau dewa lain untuk mengatasi persoalan di dunia. Para pemimpin Gereja yang bermaksud untuk menaikkan kedudukan Yesus sebagai Anak Allah (Tuhan) agar setara dengan Tuhan Bapa menghadapi berbagai kendala.
Logos adalah perantara antara Tuhan dan Manusia. Tuhan dipandang mulia, roh, dan baka, sedangkan manusia dianggap dosa and fana. Adanya perbedaan antara Tuhan dan manusia inilah yang menyebabkan Tuhan yang mulia tidak dapat berhubungan dengan dunia dan manusia yang berdosa. Untuk memenuhi keinginan Tuhan yang ingin menyelamatkan manusia dan dunia yang berdosa, Tuhan memerlukan perantara yang kedudukannya berada di bawah Tuhan, tetapi diatas manusia. Perentara ini dalam Filsafat Yunani disebut Logos, yang kemudian oleh Lembaga Alkitab Indonesia disebut Firman.
2. Tuhan[13]
Hal itu diputuskan pada konsili di Efesus Juni 431 (400 tahun setelah Yesus tiada) yang disponsori oleh Kaisar Romawi, Theodosius II.
"We confess therefore our Lord Jesus Christ, the only begotten Son of God to be perfect (100%) God and perfect (100%) man".
(Oleh Karena itu kita mengakui bahwa Tuan Yesus Kristus, Anak Tunggal Tuhan, sebagai Tuhan yang sempurna (100%) sekaligus manusia yang sempurna (100%).
(Oleh Karena itu kita mengakui bahwa Tuan Yesus Kristus, Anak Tunggal Tuhan, sebagai Tuhan yang sempurna (100%) sekaligus manusia yang sempurna (100%).
Keputusan ini kemudian diperkuat lagi olah SK yang diterbitkan dalam konsili di Chalcedon, Oktober 451 yang juga disponsori oleh Kaisar Romawi saat itu, Marcion.
"Followinq the holy fathers we confess with one voice that the one and only Son, our Loard Jesus Christ, is perfect in Godhead and perfect in manhood truly God and truly man..."
(Sesuai dengan ajaran para pemimpin Gereja, kami bersaksi dengan suara bulat bahwa satu-satunya Anak, Tuan kita Yesus Kristus, adalah Tuhan yang sempurna (100%) dan manusia yang sempurna (100%), Tuhan yang sesungguhnya dan manusia yang sesungguhnya)
Namun pendirian yang mengatakan bahwa Yesus 100% manusia dan 100% Tuhan saat ini mendapat tantangan yang luas dari para ilmuwan dan pakar Alkitab.
3. Trinitas (Tuhan anak,Tuhan Bapak,Roh kudus)
Pada Konsili di Konstantinople yang didelenggarakan dari bulan Mei s/d Juli 381M. Konsili ini dapat dikatakan Konsili para pemimpin Capadocian yang mendukung Trinitas. Gregory dari Nazianzus (329-389M), yang merupakan tokoh Capadocian memperkenalkan formula Trinitas dalam bukunya "Five Theological Oration", hal. 39:
".... Godhead is one in three and the three are one.... "
(Kesatuan Tuhan itu adalah satu dalam tiga dan ketiganya adalah satu)
(Kesatuan Tuhan itu adalah satu dalam tiga dan ketiganya adalah satu)
Dia memainkan peranan penting dalam menggolkan ajaran Trinitas dalam konsili. Kaisar Theodorius yang merupakan pendukung Ketuhanan Yesus ingin sekaligus menghabisi paham Tauhid Arius. Dalam konsili inilah untuk pertama kali dinyatakan bahwa Roh Kudus harus disembah.
"And in the Holy Spirit, the Lord and life giver, who proceeds from the Father. Toqether with the Father and the son he is worshipped and glorified".
(Dan dalam Roh Kudus, Tuan dan pemberi hidup, yang datang dari bapa. Bersama dengan Bapa dan Anak dia disembah dan dimuliakan).
(Dan dalam Roh Kudus, Tuan dan pemberi hidup, yang datang dari bapa. Bersama dengan Bapa dan Anak dia disembah dan dimuliakan).
Konsili ini juga dihadiri oleh 36 Uskup Macedonia yang menentang keras segala bentuk penyenbahan terhadap Roh Kudus. Mereka berpendirian bahwa Roh Kudus hanyalah makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu dia bukan Tuhan, sehingga tidak perlu disembah. Namun karena para uskup Capadocia jumlahnya lebih banyak sehingga para uskup Macedonia kalah. Dalam penentuan apakah Roh Kudus adalah Tuhan atau tidak, bantahan mereka masih didengar. Namun ketika para uskup Capadocia ngotot untuk menyembah Roh kudus, akhirnya para uskup Macedonia menyerah dan meninggalkan ruangan konsili (walk out).[14]
Dalam Perjanjian Baru banyak terdapat kata "Bapa", "Anak", dan "Roh Kudus". Kata-kata ini sebenarnya dikutip oleh para pengarangnya dari Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani, karena di Perjanjian Lama sendiri kata2 tersebut juga banyak dijumpai. Hanya saja orang-orang Yahudi tidak mempertuhankan manusia dan Roh Kudus, tidak seperti Kristen yang lebih sesat itu.
Adapun mengenai penuhanan terhadap Yesus dan Roh Kudus, yang tergabung dalam konsep Trinitas, sesungguhnya merupakan karangan tokoh-tokoh Gereja Kristen Awal Kemudian yang dipelopori oleh Paulus Tarsus untuk menyesatkan umat manusia. Dan gagasan tentang konsep Trinitas ini sesungguhnya merupakan adopsi dari ajaran2 Trinitas yang sangat populer pada saat itu, yaitu:
1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.
2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.
3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.
4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton. [15]
1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.
2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.
3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.
4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton. [15]
Kesimpulan
Naskah Laut Mati yang di tulis di zaman Yesus tidak pernah menyebut tentang Roh Kudus yang di sembah.
Reverend Dr. Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Year of Yesus Revealed, 1992, hal 16, menjelaskan:
"Few believing Christians yet realize (for few scholar are yet adminitting) how many important doctrines are doe to be change radically, and how many others should eventually be eliminated when the Scroll are properly recognized and evaluated in relation to the New Testament. The very vulnerable doctrine of the Holly Spirit will have to go, as we shall see, and will take with it inevitably the doctrine of the Trinity, which was never in the Bible anyway".
(Hanya sedikit pemeluk agama Kristen yang hingga saat ini menyadari (sebagaimana hanya sedikit para ilmuwan yang hingga saat ini mau mengakui), betapa banyak ajaran dasar agama Kristen yang harus dirubah secara radikal dan beberapa banyak lainnya yang harus di singkirkan (dari Alkitab) bila Naskah (Laut mati) diakui dan dipelajari dengan benar dalam hubungannya dengan Kitab Perjanjian Baru. Ajaran yang paling lemah dan harus di singkirkan adalah tentang Roh Kudus, sebagaimana yang terlihat (dalam Naskah Laut Mati), dan tanpa bisa dihindari, ajaran tentang Trinitas harus pula ikut tersingkir, karena sama sekali tidak pernah diajarkan dalam Alkitab)
(Hanya sedikit pemeluk agama Kristen yang hingga saat ini menyadari (sebagaimana hanya sedikit para ilmuwan yang hingga saat ini mau mengakui), betapa banyak ajaran dasar agama Kristen yang harus dirubah secara radikal dan beberapa banyak lainnya yang harus di singkirkan (dari Alkitab) bila Naskah (Laut mati) diakui dan dipelajari dengan benar dalam hubungannya dengan Kitab Perjanjian Baru. Ajaran yang paling lemah dan harus di singkirkan adalah tentang Roh Kudus, sebagaimana yang terlihat (dalam Naskah Laut Mati), dan tanpa bisa dihindari, ajaran tentang Trinitas harus pula ikut tersingkir, karena sama sekali tidak pernah diajarkan dalam Alkitab)
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Sukardji, Drs. Syamsulhadi Marse, Drs. Ahmad Gozali, Perbandingan Agama, Azam, Jakarta, 1974.
Hakim,Agus,Perbandingan Agama, Diponegoro, Bandung, 1969
Keene,Michael,Agama-agama Dunia,Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI). 2006
T.H.Thalhas, Pengantar Study Ilmu Perbandingan Agama, Jakarta : Galura Pase, 2006
Karen Armstrong, Islam: Sejarah Singkat, 2002
Handono,Hj. Irene,Perayaan Natal 25 Desember: Antara Dogma dan Toleransi,Jakarta, 1997
Munir, H.S, Dialog seputar trinitas “menapaktilasi asal-usul dogma ketuhanan yesus, Jakarta, 2005
Maurice Bucaille, Bibel, Quran dan Sains Modern, Perancis , 1976
Alkitab/Bibel versi Indonesia, Terjemahan Baru, 1974.
SUMBER LAIN
http.id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Katolik_di_Indonesia
[1] Maurice Bucaille, Bibel, Quran dan Sains Modern, Perancis , 1976, kata pengantar
[2]Dr. Sukardji, Drs. Syamsulhadi Marse, Drs. Ahmad Gozali, Perbandingan Agama,Azam, Jakarta,1974. hal.102
[3] KH. Agus Hakim, Perbandingan Agama, CV.Diponegoro, Bandung, 1996
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Denominasi_Kristen
[5] Michael Keene. Agama-agama Dunia. Yogyakarta:Kanisius (Anggota IKAPI). 2006. Hal. 118.
[6]http.id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Katolik_di_Indonesia
[7] T.H.Thalhas. Ibid. Hal. 114-116.
[10] SM Masyhud, Misteri Natal, hal : 9
[11]ibid, hal : 12
[12]Munir, H.S, Dialog seputar trinitas “menapaktilasi asal-usul dogma ketuhanan yesus, Jakarta, 2005, bab 4
[13] Ibid, bab V
[14] Ibid, bab VII
0 komentar:
Posting Komentar