Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang asal-usul manusia berfikir kritis, menggunakan akal budinya dalam usahanya menjawab persoalan-persoalan hidup dan kehidupanya, tentang masalah-masalah yang tampaknya sederhana, hingga masalah yang komplek sehingga mahasiswa mampu berfikir logis dan rasional.
Pokok bahasan utama:
- Kefilsafatan dan ciri-cirinya
- Metode berfikir kefilsafatan
- Logika,induksi,deduksi, analogi dan komparasi
- Pertanyaan dasar filsafat
- Metode berfikir epistimologis
- Metode berfikir ontologis
- Metode berfikir aksiologis
BERFIKIR FILOSOFIS
Berfikir sistematis, Logis, rasional, radikal dan spikulatif
o Sistematis : Teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur dengan baik
o Logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran ; masuk akal.
o Rasional ; menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok dengan akal.
o Radikal ; sampai keakarnya ; secara mendasar; sampai kepada hal yang prinsip
o Spekulatif : dengan cara pemikiran dalam-dalam secara teori; bersifat spekulasi bersifat untung-
Hal-hal yang mendorong berfikir filosofis:
o Dongeng Takhayul
o Ketakjuban pada Alam
o Kesangsian terhadap Fakta
Metode berfikir kefilsafatan analisa dan sintes
- Analisa :
Melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang kita pergunakan dan pernyataan-pernyataan yang kita buat
>Dengan tujuan berusaha memperoleh makna baru
>Dengan tujuan menguji atau melakukan pengamatan
Didalam filsafat analisa berarti perincian istilah atau pernyataan kedalam bagian-bagiannya, sehingga kita dapat melakukan pemeriksaan atas makna yang dikandungnya. Analisa terhadap suatu istilah, mungkin akan mengharuskan kita melakukan penggolongan mengenai berbagai pengertian yang disebut dalam istilah atau pernyataan. Maksud dari analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kejelasan yang sebesar mungkin mengenai makna yang dikandung oleh suatu pernyataan. Jika kita berusaha untuk memahami, maka kita perlu kejelasan tentang makna yang harus kita pahami itu. Analisa terhadap makna tidaklah menetapkan kebenaran atau kesesatan kalimat yang bersangkutan. Jika saya mengetahuai makna kalimat “hari tengah malam” ini tidak berarti kini telah tengah malam. Juga tidak berarti kini bukan tengah malam. Kalimat tersebut mempunyai arti meskipun kalimat tadi tidak benar,dan meskipun kita tidak dapat menentukan apakah benar ataukah sesat.
- Syntesa
Lawan dari analisa atau perincian adalah syntesa atau pengumpulan. Syntesa ialah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Istilah untuk ini oleh para filusuf disebut “ Filsafat spikulatif “.
LOGIKA
>Logika ialah cabang filsafat yang memberi kaidah bagaimana harus berfikir lurus ( kamus Filsafat )
>Logika ialah ilmu pengetahuan mengenai penyimpulan yang lurus. Ilmu Pengethuan ini menguraikan tentang aturan-aturan serta cara-cara untuk mencapai kesimpulan setelah didahului oleh seperangkat premise ( pernyataan umum yang mendahului kesimpulan ) Louis O Kattsoff.
LOGIKA DEDUKTIF
Logika deduktif membicarakan cara-cara untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan bila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah ini diantara sekelompok barang sesuatu. Kesimpulan yang sah pada suatu penalaran deduktif selalu merupakan akibat yg bersifat keharusan dari pernyataan yang lebih dahulu diajukan.
Penalaran deduksi
- Penalaran deduksi adalah cara berfikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Polanya disebut silogisme, yang terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
- Semua makhluk mempunyai mata
- Si Ahmad adalah seorang makhluk
- Si Ahmad mempunyai mata
LOGIKA INDUKTIF
>Logika Induktif membicarakan tentang penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum melainkan dari yang khusus.
>Kesimpulannya hanya bersifat probabilitas berdasarkan atas pernyataan-pernyataan yang telah diajukan
Cara berfikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Kambing punya mata, kambing punya mata, kucing punya mata jadi semua binatang punya mata.
Semua binatang punya mata, semua manusia punya mata, maka semua makhluk mempunyai mata.
Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu
Baik logika induktif maupun logika deduktif dalam proses penalaranya, mempergunakan premis-premis yang berupa pengetahuan yang dianggapnya benar. Kedua metode pengambilan kesimpulan ini dipergunakan oleh para ilmuwan untuk mendapat dan menentukan kebenaran yang sejati.
PERTANYAAN DASAR FILSAFAT
Yang - Ada
- Sesuatu yang beriksistensi (bangku, meja misalnya) pertama-tama harus mempunyai sifat ada sebelum dapat bereksistensi. Demikian pula yang lain (misalnya pikiran dan perasaan)
- Yang ada itu merupakan predikat yang universal dalam arti bahwa yang ada merupakan pridikat dari setiap satuan yang mungkin ada
- Orang bisa sampai pada pemahaman istilah yang ada itu melalui sebuah proses.
Kenyataan
o Yang nyata sebagai Yang-Dapat dipercaya
o Segala sesuatu mempunyai sifat yang ada, namun tidak semuan hal bersifat nyata atau perupakan kenyataan
o Kenyataan dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang ditangkap dalam tangkapan yang dapat dipercaya, yang dilawankan dengan apa yang ditangkap dalam impian atau khyalan
o Yang nyata mempunyai sifat yang ada tetapi sesuatu yang mempunyai sifat yang ada tidak harus bersifat nyata.
Eksistensi
o Eksistensi mengandung pengertian ruang dan waktu
o Eksistensi merupakan keadaan tertentu yang lebih khusus dari sesuatu dalam arti bahwa, apapun juga yang bereksistensi tentu nyata ada.
o Yang nyata merupakan kategori yang lebih luas dari bereksistensi
o Ahmad ada. Ahamad nyata ada. Ahmad berieksistensi atau mempunyai sifat eksistensi
Esensi
- Esensi adalah hakekat barang sesuatu
- Bayangkan kata segi tiga apakah segi tiga itu ada atu tidak
- Segi tiga itu ada tetapi sulit untuk dinyatakan ada
- Nampaknya jika segitiga itu bereksistensi maka berarti segi tiga itu beresensi.
- Bagaimanakah dengan “Apakah Tuhan itu ada?.
Substansi
- Adalah wahana bagi sifat-sifat
- Hubungan antara substansi dg esensi sama dengan hubungn antara eksistensi dengan kenyataan
- Setiap substansi mengandung pengertian esensi, tetapi tidak setiap esensi mengandung pengertian substansi.
Materi
- Adalah salah satu jenis substansi
- Istilah materi menunjukkan jenis substansi yang khusus
- Materi adalah perkataan yang duipergunakan sebagai nama jenis substansi yang mendasar dari alam fisik, yaitu lingkungan hal-hal yang menimbulkan pengalaman inderawi,yakni alam obyek-obyek yang dapat merangsang alat-alat kelengkapan indera kita.
Bentuk
- Bentuk ialah struktur
- Apa yang membedakan kursi, meja dan tempat tidur, ialah strukturnya dan inilah yang namanya bentuk.
- Esensi yang terwujiud dalam materi akan mempunyai bentuk yang khusus dan bentuk itu dapat dicontoh.
- Bentuk kadang merupakan semacam pola barang sesuatu
Perubahan
- Perubahan sebagai suatu proses
- Perubahan ialah apa yang terjadi bila sesuatu hal menjadi hal yang lain dari hal itu sendiri
- Perubahan adalah peralihan sesuatu dari hal dari keadaannya sekarang menjadi bukan keadaanya sekarang
- Anak-anak berubah menjadi dewasa
- Jadi perubahan adalah suatu proses dari keadaan potensial menjadi keadaan aktual dan dari keadaan aktual menjadi keadaan potensial.
Sebab - Akibat
- Relasi sebagai koneksi
- Bilangan 5 berhubungan dengan bilangan 3, karena bilangan 5 diperoleh dari bilangan 3 ditambah 2
- Dalam logika, suatu relasi dinyatakan dengan bentuk proposisi, yang mengandung dua variabel atau lebih, misal x lebih besar dari y dinyatakan sebagai “X R Y” yng dinyatakan dengan “f (X F Y )” yang dalam hal ini f mewakili “lebih besar daripada”.
LAPANGAN - FILSAFAT
- LOGIKA=hukum penyimpulan yang lurus
- METODOLOGI=teknik penyelidikan
- METAFISIKA (ontologi dan kosmologi) Apakah kenyataan itu dan bagaimana itu dapat teratur
- EPISTIMOLOGI = Apakah kebenaran itu ?
Biologi kefilsafatan =Apakah hidup itu
Psikologi kefilsafatan = apakah jiwa itu
Antropologi kefilsafatan= apakah manusia itu
Sosiologi kefilsafatan =Apakah masarakat dan negara itu
Etika
Estetika
Filsafat agama
Metode berfikir ontologis
o Ontologi adalah cabang filsafat yang meneliti segala sesuatu yang ada sejauh itu ada yang ingin menjawab pertanyaan “Apakah”
o Ontologisme adalah teori bahwa Tuhan yang merupakan pengada pertama juga merupakan obyek pertama yang kita kenal.Tuhan diketahui melalui suatu intuisi akal budi.Tuhan adalah cahaya bagi akal budi. Dengan akal budi kita bisa mengenal Tuhan
Metode Berpikir Epistimologis
Ialah cabang yang meneliti pengetahuan manusia, kepercayaan serta tabiat dan dasar pengalaman. Kncah perhatiannya “ Apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana kita ketahuinya ?” yanga meliputi : sifat pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan, obyek pengetahuan dan asal mula pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar