728x90 AdSpace

Latest News

Rabu, 06 Juli 2011

Critical Review


CRITICAL REVIEW
Telaah terhadap skripsi “Gagasan Fundamentalisme dalam Media (Analisis Isi Majalah Sabili)” yang ditulis oleh Ira Aron Islamy, dengan Dosen Pembimbing I Dr. Noor Rachmat dan Dosen Pembimbing II Sutrisno Muslimin, S.Ag, MBA, M.Si dan menghasilkan suatu kritik sebagai berikut:
Pada BAB III Metodologi Penelitian berisi lima bagian, yaitu Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian dan Analisis Data. Pada bab ini terdapat kekurangan terhadap kelima bagian tersebut yang antara lain akan dijelaskan dalam rincian berikut ini.
A.    Tujuan Penelitian
Di bagian ini peneliti mengutarakan tujuannya hanya dengan satu kalimat, yaitu secara garis besar ingin mendapatkan data. Padahal peneliti masih bisa mengembangkan tujuannya dalam beberapa kalimat yang minimal satu paragraf. Tujuan bisa dikembangkan dari tujuan umum ke tujuan khusus. Terlihat jelas sekali bahwa peneliti kurang mengemukakan gagasanya, selain itu peneliti juga tidak memiliki rujukan sama sekali baik secara tertulis langsung maupun berupa footnote.
B. Metodologi Penelitian
Peneliti mengungkapkan metode penelitian hanya dengan dua kalimat yaitu bahwa metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi, yang melihat isi teks, dan terpaku hanya pada kalimat. Selain itu terdapat kesalahan penulisan pada kata “dll” yang seharusnya dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia tidak boleh disingkat. Dalam metodologi penelitian seharusnya peneliti mengungkapkannya secara detil, bukan hanya dengan kalimat singkat. Bahkan di sini  tidak diuraikan mengapa metode ini digunakan. Serta gagasan fundamentalisme yang diteliti pun tidak memiliki sumber yang jelas.
C. Populasi dan Sampel
Terdapat kesalahan penulisan pada awal judul, yaitu kata “sempel” yang seharusnya “sampel”, karena skripsi merupakan karya ilmiah maka harusnya tidak boleh terdapat kesalahan dalam penulisan. Untuk kesekian kalinya, peneliti tidak mencantumkan referensi atau sumber rujukan yang valid. Pada kalimat “jumlah sampelnya kurang dari 100”, tidak jelas angka patokannya, harusnya dijelaskan angkanya, misalnya 80. Pada paragraf kedua, kata “beberapa” semestinya diganti dengan angka pasti atau dengan menyebut jumlahnya, misalnya enam majalah.
D. Instrumen Penelitian
Pada bagian ini terdapat tiga kesalahan penulisan yang berakibat fatal dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia. Yaitu pada kata “pelitian” yang seharusnya “penelitian”, kata “literature” seharusnya “literatur”, dan “Kemudian” seharusnya “kemudian” karena di tengah kalimat tidak boleh menggunakan huruf kapital, kecuali ada pengecualian. Selain itu peneliti tidak merujuk pada referensi buku ataupun sumber lainnya, sehingga terkesan kurang ilmiah.
E. Analisis Data
Peneliti baru memberi rujukan berupa buku untuk pertama kalinya, padahal ketika seseorang menulis sebuah karya ilmiah setara skripsi, ia seharusnya memperkaya tulisannya dengan sumber lain, baik berupa buku, majalah, jurnal dan sebagainya. Ketika mengungkapkan kata fanatisme, agretifisme, absolutisme, serta eksklusifisme peneliti tidak menyebut sumber kata-kata tersebut. Selain itu, pada halaman 42-43 seharusnya penulisan judul baru tidak perlu ganti halaman, cukup menuliskan “Langkah-langkah diatas dapat diringkas seperti dalam skema berikut ini.”
F. Teknik Analisa
Peneliti tidak memberi sumber yang akurat ketika menulis suatu data, seperti dari manakah sumber data kuantitatif tersebut dan cara menginterpretasikannya.
            Pada BAB IV sebaiknya hasil penelitian diberi judul yang relevan, bukan hanya tertulis “HASIL PENELITIAN” saja. Misalnya diberi judul “GAGASAN MAJALAH SABILI”. Kemudian diungkapkan hasil penelitiannya. Pada bab ini, banyak sekali kata-kata dan tanda baca yang salah atau kurang tepat digunakan. Seperti pada kata “Deskriptif” yang seharusnya “Deskripsi”, “Agretifisme” seharusnya “Agresifisme”. Peneliti juga tidak menjelaskan definisi operasional pada kata-kata Absolutifisme, Eksklusifisme, Fanatisme dan Agresifisme.
            Pada interpretasi data, gagasan yang terkait dengan topik “fundamentalisme” sangat sedikit, padahal peneliti harusnya bisa menafsirkan segala sesuatu yang terkait dengan gagasan tersebut, bukan menyebut ulang hasil koding. Selain itu, hipotesis tidak ditemukan dalam skripsi yang mengusung metode penelitian kuantitatif ini. Padahal ciri penting dalam metode kuantitatif yaitu populasi, sampel dan hipotesis.


Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan
Critical Review terhadap skripsi “Gagasan Fundamentalisme dalam Media (Analisis Isi Majalah Sabili)”
Disusun oleh:
Nur Mutmainnah [4715070215]
Komunikasi dan Penyiaran Islam - 2007

JURUSAN ILMU AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2009

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Critical Review Description: Rating: 5 Reviewed By: Unknown
Scroll to Top