oleh Ade Zuniarsa Putra
saat ini aku berjalan dalam lorong sempit
lorong yang amat menghimpit dada,
cahaya dari lampu senterku mulai redup,
hingga aku tak dapat melihat tujuan awal yg ingin kucapai...
apakah aku harus kembali ke tempat dimana aku berasal???
ataukah aku maju terus dan tersesat dalam kegelapan???
ataukah aku harus berbelok dalam jalan sempit namun bercahaya???
atau,...atau,....kah aku berenti sampai disni dalam kegelapan dan keterpurukan???
aku ingat....
walau secara kasat mata lorong ini gelap,
tapi ada cahaya abadi yang amat menerangkan yang dapat menunjukkan jalan keluar dari lorong sempit dan gelap ini...
namun,dmn aku dapat mendapatkan dan menemukan cahaya tersebut????
aku merenenung dalam lorong yg semakin gelap dan menghimpit...
aku duduk tak berdaya dengan untaiuan air menetes dari kantung mataku...
tiba-tiba....
ada tangan yang merangkul punggungku dengan hangat....
dalam hatiku bertanya, siapakah orang yang ikut tersesat dalam lorong gelap dan sempit ini???
ku lihat wajahnya bercahaya,berkilau,tapi... ada yg aneh dengannya...
wajahnya....jasadnya....
ada apa ini???
siapakah orang ini???
ku terperangah dalam keheningan....
ia tersenyum kepadaku,
ia memberikan tangannya untuk membimbingku,
entah kenapa aku percaya kepadanya...
seakan aku mengenalnya seumur hidupku...
Tiba-tiba,Lorong yang gelap dan sempit berubah seketika...
Berubah menjadi Taman yang Indah dan menyejukkan..
kemana...???
kemana ia pergi...???
belum sempat kuberterimakasih kepadanya,
tp ia telah pergi...
air terjun mengalir dari kantung mataku,
lebih deras dari sebelumnya,
namun, berbeda dari sebelumnya,
kali ini hatiku terasa lapang karena bahagia...
sehelai kertas tampak berjalan didepan mataku bersama angin...
kuambil, lau ku jejaki kata demi kata...
badanku lemas,....
lemas dengan air mata mengalir dengan derasnya....
terima kasih sahabat,
maafkan aku telah melupakanmu, aku percayakan diriku sepenhunya padamu....
isi surat :
sahabat, mungkin kamu kaget pertama kali kamu bertemu denganku, maafkan aku untuk hal itu....
sahabat, maafkan aku yang jarang hadir disaat kamu butuhkan, maafkan aku yang jarang menemanimu dalam setiap aktifitasmu, maafkan aku karena tidak dapat menghiburmu disaat dukamu, dan maafkanlah aku karena aku tidak bisa berbagi kebahagiaan disaat kebahagian itu datang padamu....
sahabat, sesungguhnya dalam hati yang terdalam, ingin sekali aku membantumu dalam tiap aktifitasmu...aku rela kehilangan jiwaku untukmu...dan sungguh, aku ngin sekali menghiburmu disaat duka dan menemanimu tersenyum dalam kebahagianmu...
tapi...
tiap kali aku menghampirimu, terdapat dinding besar dengan penjaga multi level yang menghalangiku...
mereka ada karena kamu tidak membuka hatimu untukku,
mereka ada karena kamu tidak butuh dengan kehadiranku...
tapi itu semua tidak membuatku gentar dan putus asa...
aku setia menunggu hingga hatimu mempersilahkanku masuk meski badai dan gemuruh menghadang...
hingga akhirnya, entah kenapa semua pintu dan penjaga yang menjaga hilang seketika,
hingga akupun masuk dengan meraba-raba....
namun ketika ku masuk, kenapa semaikn lama pintu masuk menuju istanamu semakin gelap dan sempit???
hingga aku menemukanmu terpuruk dalam kegelapan dan keterpurukan....
sahabat,
maukah kamu membukakan pintumu selalu untukku???
maukah kamu mempercayaiku sepenuh hati???
sahabat,...
meski kamu menjawab tidak, aku akan tetap berada disampingmu, ada untukmu, dan aku percaya kepadamu...
karena....
karena aku adalah dirimu..."
Ade Zuniarsa Putra
Jakarta, 12 July 2011
selesai pada hari selasa pukul 11:08
0 komentar:
Posting Komentar