| 
Entah  kenapa,  akhir-akhir ini tampaknya bahasan ini mendominasi. Bagaimana  kemuliaan wanita  itu teraih dengan ‘melawan arus’ kebanyakan orang,  saat semua orang  berlomba-lomba menarik perhatian dengan menunjukkan  keindahannya, seorang  muslimah sejati menutupinya. Ketika kebanyakan  muslimah sibuk dengan model  jilbab terbaru, ia menjulurkan jilbabnya  semakin panjang. Ketika mata  kebanyakan wanita terpaut pada manisnya  pria-pria korea, ia menundukkan  pandangannya (loh? Hehe). Tidak salah.  Jilbab, penampilan, tingkahlaku, hanya  sedikit dari banyak factor  penilaian kemuliaan seorang muslimah. 
 
Maka siapkah,  calon bidadari-bidadari surga ini, melawan arus yang satu ini? 
 
 
Suatu  ketika  seorang akhwat masuk ke sebuah kampus, dalam waktu yang tidak  lama ia segeram  menjadi perbincangan seluruh aktivis kampus, termasuk  di kalangan ikhwan.  Karena apa? Ia adalah seorang akhwat yang memiliki  wajah yang bisa dikatakan  tidak terlalu mempesona kalau hanya melihat  sekilas, tapi manis. Yang menarik  adalah sikapnya yang santun, lembut,  cerdas, baik hati dan tidak sombong,  seorang aktivis kampus sejati  dengan hafalan qur’an belasan juz, sangat menjaga  diri dari  interaksinya dengan lawan jenis, dan...berpenampilan paling rapi   dibandingkan akhwat-akhwat yang lain di tempat itu. Ya, mereka menemukan   seseorang yang baru, yang lain dari yang lain. Sosok akhwat dambaan  ikhwan dan  sosok ummahat dambaan ummat, sangat mencintai Allah dan  RasulNya, juga memiliki  ghirah yang luar biasa dalam perjuangan.  Hmm...dia memang bidadari dunia.  Jangankan ikhwan, sesama akhwat pun  disamping akan iri, juga akan ikut berdebar  bila berada di dekatnya.  Segan. Subhanallah... 
 
Tetapi,   dirinya merasa risih dengan perbincangan seluruh aktivis kampus  apalagi setelah  diketahuinya tidak sedikit ikhwan yang memendam rasa  padanya. Lantas dia  bertanya-tanya dalam hatinya, dia sudah menjaga  diri sebaik yang ia mampu,  tetapi mengapa masih seperti ini? Ia sama  sekali tidak pernah berniat  ’menggoda’ dan ’menarik perhatian’. Seperti  sudah bakat alaminya untuk eksis di  suatu komunitas. Maka setiap kali  ia teringat betapa orang-orang  memperbincangkan dirinya, dan satu dua  tiga ikhwan dan seterusnya mulai  menyatakan minatnya, dia makin merasa  risih hingga berniat menggunakan cadar  dengan harapan akan mengurangi  intensitas ’gangguan’. 
 
Jika  dibandingkan dengan kisah yang ini, jelas akan berbeda. 
 
Seorang   akhwat berada di kampus yang sama. Akhwat yang biasa. Tidak cantik,  juga tidak  terlihat manis. Mungkin jika dilihat lebih saksama akan  terlihat garis-garis  manis sekaligus keras di wajahnya. Aktivitasnya  juga biasa. Mungkin iya sibuk  sana sini, tapi tidak banyak yang tahu.  Dia sama baik, sama santun, sama  menjaga interaksi, tetapi dengan cara  yang berbeda. Dia memperlakukan orang  sesuai dengan karakternya  sehingga seseorang yang berinteraksi dengannya akan  merasa nyaman di  dekatnya. Interaksi dengan lawan jenis pun berusaha senormal  mungkin  meski dia tetap meminimalisir interaksi untuk hal-hal yang tidak   urgent. Dia sangat biasa. Tidak menjadi perbincangan, jelas. Sangat  biasa,  karena ia bukan pula aktivis yang terpandang di kampus atau  lingkungan  sekitarnya. Terkadang ia iri dengan akhwat pertama tapi, ia  sangat  mengaguminya. Tapi ia sadar betul, bukan itu yang ia cari. Ia  tahu, Allah  memandangnya. Ya, tidak banyak yang tahu, dia pun sama  cinta pada Allah dan  RasulNya, dan sama semangat dalam perjuangannya. 
 
Apa yang  berbeda? Ya jelas beda laaah....hehe 
 
Memang   tampaknya tidak terlihat ada yang tertarik pada akhwat kedua, seolah  pandangan  semua orang tertarik pada akhwat pertama.Tapi terlihat   ironis ketika akhwat kedua sibuk diuji dalam langkah strategi  perjuangannya,  akhwat pertama disibukkan dengan strategi mengatasi  ’gangguan’ ikhwan, sesuatu  yang sudah dijanjikan dan sudah dipastikan  Allah ada untuk setiap manusia,  disaat Islam, yang diperjuangkannya,  terpuruk dan membutuhkan fokus lebih dari  para pejuangnya. Mengapa  seperti itu?
 
 
Mungkin  banyak perbedaan diantara keduanya, tapi yang paling dominan disini adalah :  Ke’mencolok’kan tingkah.Akhwat  pertama punya satu hal yang mungkin-bisa-disebut-kesalahan,  yaitu terlalu  mencolok dan siapapun bisa melihatnya. Sekilas ia memang  bidadari dunia...tapi  bidadari tidak dinikmati semua orang.
 
 
Kita  tahu,  bahwa setiap bagian dari wanita adalah keindahan, dari segi  fisik, pemikiran,  ruh, semuanya indah. Dan semua itu menggoda, termasuk  tingkahnya. Kenapa  keseluruhannya begitu menggoda? Karena pada  keseluruhan wanita ada setan. Ada  setan dalam setiap bagian wanita,  bahkan dalam sms pun ada setannya. 
 
Kalau  wanita  adalah permata, akhwat pertama ada di permukaan. Kilaunya  memancar kemana-mana  dan semua orang dapat menemukannya. Akhwat kedua,  ia terkubur dalam-dalam,  tertempa lebih keras di kedalaman, dan  kilaunya memang terpancar keluar, tapi  tidak semua dapat menemukan  sumber kilauannya, tidak semua dapat menemukannya.  Ia dilindungi Allah  di kedalamannya. 
 
Allah   menjaganya lebih dari yang lain, dan hanya merelakannya ditemukan oleh  orang  yang luar biasa. Yang menemukannya bisa jadi biasa, tapi ia luar  biasa, karena  dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu  yang bisasa. 
 
Permata yang  tertempa lebih keras jauh lebih indah, bahkan di kedalaman pun kilaunya tetap  memancar. 
 
Ya,  tidak  semua orang dapat menemukannya. Yang menemukannya hanya yang  luar biasa.  Yakinlah ia luar biasa, ukhti, karena permata itu dicari.Mungkin  saja...mungkin...ini maksudnya ”yang baik untuk yang baik dan yang buruk untuk  yang buruk.”
 
 
Jangan  sampai  kita merasa bertemu dalam kondisi yang sama, tapi tidak tahu  sama baik atau  sama buruk. Ukhti, kau bisa saja luar biasa, tapi  hati-hati mendapatkan yang  biasa, salah satu dari ribuan yang menaruh  perhatian padamu. 
 
Dua  akhwat  ini hanya satu contoh dari sekian banyak tipe ’muslimah idaman’  yang menarik  perhatian banyak orang. Ke’mencolok’kan tidak selalu  seperti ini. 
Karena  permata itu dicari, ukhti... 
 
Teruntuk  para  ukhti : ayo fokus,,,temukan kedalaman dimana kau dilindungi  olehNya. Ayo fokus!  Din ini membutuhkan jejakmu lebih untuk tegak.  Buktikan dan azamkan, kita tidak  akan pernah cemas dengan apa yang  telah dijanjikan Allah untukmu. Buktikan,  bahwa  masalah-sesuatu-yang-pasti ini tidak akan mengganggu konsentrasimu untuk   terus bergerak. Ayo buktikan! Karena itu menentukan sedalam apa Allah  akan  menyimpanmu dan melindungimu. Dan menyelamatkanmu di hari Akhir  nanti.
 Teruntuk para  Akhi : Tetap fokus! Karena itu yang  menentukanmu menjadi seseorang yang biasa  atau luar biasa. Seseorang  yang luar biasa, adalah yang dapat menemukan sesuatu  yang luar biasa  pada sesuatu yang biasa. Hanya orang biasa yang tertarik pada  sesuatu  yang luarbiasa dan semua orang juga melihatnya luar biasa. Kau hanya  menjadi  orang biasa saat menjadi sama dengan banyak orang. Jangan  pernah cemaskan  sesuatu yang pasti ada untukmu. Tetap fokus! Perjuangan  masih panjang. Kau akan  menemukannya di perjalanan.^^v tetap maju.
 
 Karena  jalan ini tidak mungkin dapat ditempuh oleh orang-orang yang cemas akan masa  depan rejeki dan kehidupannya
 Hasan  Al-Banna
 
 
Fokuskan langkah, pikiran dan hati. Katanya  mau berjuang??? Jangan cemas. Dan jangan bahas lagi ini, geli ^^   
Jangan cemas, karena Sang Cinta sudah  menjanjikannya untukmu. 
 
 
 
----------hana muwahhida
 hana89_turtle@yahoo.com
 | 
0 komentar:
Posting Komentar